800 CJH Praktik Manasik di UIN Maliki

admin 177 Views
2 Min Read

Infomalangraya – MALANG KOTA – Sebanyak 800 calon jamaah haji (CJH) mengikuti praktik manasik di lapangan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim kemarin (18/5). Mereka adalah para CJH yang sudah melakukan pelunasan dan dijadwalkan berangkat tahun ini. Dengan manasik itu, diharapkan para CJH tidak kesulitan dalam menjalankan ibadah saat berada di tanah suci.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Malang H Muklis mengatakan, ada beberapa simulasi praktik ibadah haji sesuai rukun rukunnya kemarin. Di antaranya, tawaf, sa’i, mengenakan pakaian ihram, mengenakan wangi-wangian, hingga salat sunnah ihram.
Tak hanya itu, para CJH juga diajarkan kembali tata cara mandi sunnah, keramas, dan wudhu. Termasuk simulasi ketika berada di maktab atau hotel. ”Tujuan nya agar tawafnya benar, sa’inya benar, bagaimana cara melempar jumrah, termasuk bagaimana doa-doa yang harus dibaca,” kata Muklis.

Dia menjelaskan bahwa CJH yang diundang adalah mereka yang sudah melakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (bipih) dari Kota Malang. Namun, pelaksanaan manasik kemarin juga diikuti beberapa CJH dari Jawa Barat, Jakarta, dan Batam. 
Detail-detail lain dalam pelaksanaan ibadah haji juga dipraktikkan. Mulai dari menentukan niat melaksanakan haji saat di dalam bus. Lalu, bagaimana para CJH bergerak dari pemondokan atau maktab menuju padang Arafah menggunakan bus. Dilanjutkan dengan rangkaian prosesi wukuf beserta doa-doanya.
Kemudian bermalam di Muzdalifah yang disertai mencari kerikil, dan bergeser lagi ke Mina untuk rangkaian lempar jumrah. ”Diawali melempar jumrah aqabah pada tanggal 10 Zulhijah. Terus, tanggal 11 dan 12 Zulhijah melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah. Terakhir juga dilaksanakan tawaf ifadoh,” terang Muklis.
Dia mengingatkan bahwa CJH dari Kota Malang berangkat ke tanah suci mulai tanggal 5 Juni. Saat menjalankan ibadah haji, Muklis mempersilakan mereka mengikuti tata cara yang diajarkan dalam manasik Kemenag atau pun yang sudah dipelajari sesuai keyakinan masing-masing.
”Kami sampaikan juga berbagai alternatif. Seperti di pesawat terbang itu ada yang tayamum, ada yang pakai wudhu minimalis. Semua itu fiqihnya ada semua,” pungkasnya. (pri/fat)

Share This Article
Leave a Comment