InfoMalangRaya.com—Sejarawan ‘Israel’ yang juga Profesor Hubungan Internasional di University of Oxford Profesor Avi Shlaim menggambarkan para pemimpin Arab yang menandatangani Abraham Accord (Perjanjian Abraham) sebagai tindakan ‘menikam dari belakang’ rakyat Palestina.
Profesor Avi Shlaim menyampaikan hal tersebut dalam “Konferensi Darurat Intelektual Global Hati Nurani untuk Menghentikan Genosida di Gaza” yang diselenggarakan di London, Inggris (UK), baru-baru ini.
“Saya sangat menentang Abraham Accords karena ini bukan perjanjian damai antar masyarakat demokratis,” ujarnya dalam video konferensi yang dipublikasikan di media sosial Middle East Eye (MEE) belum lama ini.
British-Israeli historian Avi Shlaim gave a speech on Zionist settler colonialism and American imperialism in Palestine. He concluded his speech by saying that he has the moral duty to denounce Zionist settler colonialism and American imperialism pic.twitter.com/83Mzbm8SN0— Middle East Eye (@MiddleEastEye) January 31, 2024
“Ini adalah perjanjian transaksional antara pemerintah Arab yang otoriter dan negara apartheid. Bagi para penandatangan Arab, Abraham Accords, tindakan (mereka) ini sama saja dengan menusuk dari belakang terhadap rakyat Palestina,” kata dia.
Avi juga mengecam tindakan lanjutan para pemukim Zionis dan imperialisme AS yang terus menindas rakyat Palestina dalam perjuangannya tetap bermartabat di tanah airnya sendiri.
“Tiga pilar Yudaisme adalah kebenaran, keadilan dan perdamaian. Pemerintahan Netanyahu menentang nilai-nilai inti-Yahudi ini,” ujarnya. “Ini adalah pemerintahan yang paling agresif, (dengan) kebijakan ekspansi, secara terbuka (bersifat) rasisme dan supremasi supremasi Yahudi dalam sejarah Israel.”
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Inti dari Yudaisme adalah “non-kekerasan”. Pemerintahan (Israel) saat ini adalah kebalikan dari esensi ini,” kata Avi.
“Sebagai seorang Yahudi dan warga negara Israel, saya merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk mengecam kolonialisme pemukim Zionis dan imperialisme Amerika dan berdiri bersama rakyat Palestina dalam perjuangan anti-kolonial, dalam perjuangan untuk keadilan, untuk kehidupan yang damai dan bermartabat. di tanahnya sendiri,” kata Avi.*