Lumajang (IMR) – Gelombang aksi solidaritas yang dilakukan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur atas meninggalnya Affan Kurniawan awalnya berjalan aman dan kondusif. Semula, ratusan masa dari aliansi masyarakat tertindas tampak menggelar aksi solidaritas di depan Mapolres Lumajang dengan menyalakan 1.000 lilin, Sabtu (30/8/2025).
Aksi ini berjalan aman dan damai hingga pembacaan sejumlah orasi dan tuntutan terhadap Kepolisian Resort (Polres) Lumajang selesai disampaikan perwakilan massa.
Kedamaian itu secara tiba-tiba berubah menjadi sikap anarkis dari ratusan masa yang berkumpul di Alun-alun Lumajang. Hal ini terjadi setelah sejumlah massa mulai saling melempari berbagai benda kearah aparat kepolisian yang sedang bersiaga di lokasi. Akibatnya, bentrokan antara masa aksi dan aparat tidak terhindari.
Diduga, pemicu kerusuhan ini disebabkan dari pihak penyusup di luar massa aliansi masyarakat tertindas. Orator aksi Nibras mengatakan, sedikitnya massa dari aliansi masyarakat tertindas berjumlah 60 hingga 100 orang di luar pihak ojol yang ikut bergabung.
Diakui, sebelum berangkat aksi proses brefing terhadap massa agar tetap kondusif telah dilakukan. Sehingga, Nibras menduga, kericuhan terjadi bukan karena dipicu pihak massa dari aliansi masyarakat tertindas.
“Ini yang menyebabkan kericuhan tadi rata-rata penyusup dan dari aliansi masyarakat tertindas. Tadi juga banyak masih anak-anak di bawah umur yang kami lihat, karena tidak tahu siapa yang mengkoordinir,” terang Nibras di Lumajang, Sabtu (30/8/2025).
Sementara itu, Kapolres Lumajang menjelaskan, terdapat empat orang yang diamankan karena diduga menjadi pemicu kericuhan. Selanjutnya, proses pemeriksaan mendalam akan dilakukan terhadap beberapa orang yang diamankan.
Selain itu, sebagai penanganan, personel polisi terus disiagakan untuk mensterilkan lokasi kericuhan. “Tadi kami mengamankan bisa dibilang profokator sekitar 4 orang yang akan kita lakukan pemeriksaan mendalam secara prosedural dan profesional. Jika ditemukan mereka melakukan upaya untuk melakukan agenda tertentu akan kita dalami lebih lanjut,” ungkap Alex. (has/kun)