Infomalangraya.com –
Share
Tweet
Share
Share
Email
Sudah hampir 9 tahun lamanya sejak film terakhir Mel Gibson, “Hacksaw Ridge” (2016) tayang di bioskop. Kini pria berusia 69 tahun ini kembali di kursi sutradara dan mengarahkan film suspense thriller berjudul “Flight Risk“. Mengingat film-fillm Gibson yang kerap mengangkat tema berat, pemilihan tema di film terbarunya ini bisa dibilang lebih ringan dan berbeda.
Gibson yang telah beberapa kali bekerja sama dengan Mark Wahlberg (“Ted“) di film-film seperti “Daddy’s Home 2” dan “Father Stu” ini kembali kerja bareng dalam “Flight Risk“. Seperti apa?
Madolyn (Michelle Dockery, “Downton Abbey“) adalah seorang air marshall yang memiliki tugas untuk membawa seorang saksi ahli bernama Winston (Topher Grace, “Spider-Man 3“) dari antah berantah Alaska ke New York. Winston sendiri adalah seorang akuntan untuk salah seorang pimpinan gembong penjahat yang memiliki banyak sekali pengaruh dan kuasa di Amerika.
Madolyn membutuhkan Winston untuk bersaksi melawan bosnya di meja pengadilan. Namun perjalanan untuk menuju New York bukanlah perkara mudah. Karena lokasi mereka jauh dari mana-mana, Madolyn mau tak mau harus menyewa sebuah pesawat tua milik Daryl (Mark Wahlberg, “The Departed“).
Meski judulnya pesawat, mesin terbang karatan ini lebih tepat disebut death trap karena saking bobrok dan tuanya. Bukan itu saja, disepanjang perjalanan, pesawat ini kerap bergetar dan mengeluarkan suara-suara mengerikan. Namun siapa sangka, ternyata ancaman nyawa terbesar ternyata bukanlah si pesawat itu sendiri, melainkan Daryl. Siapakah Daryl? Dan apakah Madolyn serta Winston bakal berhasil keluar hidup-hidup dari si flying rust bucket mematikan?
Sejak debutnya di film “Fear” (1996), Daryl adalah peran perdana Wahlberg sebagai villain di layar lebar. Selama ini Wahlberg kerap dikenal sebagai the good guy, leading man yang macho dan tampan. Namun di “Flight Risk”, pria berusia 53 tahun ini menjadi seorang psikopat jahat yang berkepala botak sebagian. Sangat jauh dari image tampan, yang ada ia terlihat tua dan menyebalkan.
Dari segi akting, Wahlberg berupaya keras untuk terlihat jahat dan menyebalkan. It worked, most of the time. Wahlberg tampak gila dan meyakinkan sebagai villain. Namun sayangnya prosthetic botak yang ia kenakan terlihat palsu, jadi tak jarang hal tersebut membuat penonton terganggu. Meski demikian, beberapa adegan baku hantam di dalam pesawat yang dilakukan Wahlberg terasa cukup meyakinkan.
Michelle Dockery juga surprisingly berhasil melakukan beberapa adegan action yang tak hanya terasa realistis, tapi juga hard hitting. Bagi penonton yang tidak familiar dengan “Downton Abbey” mungkin akan bertanya-tanya, siapa Dockery dan kenapa ia dijadikan leading lady dalam sebuah film action. Namun seiring dengan bergulirnya alur cerita dalam film, penonton tidak akan mempermasalahkan hal tersebut karena Dockery mampu menampilkan kualitas akting yang ciamik dalam film ini.
Jika kamu termasuk penggemar film action thriller, “Flight Risk” bisa jadi pilihan tontonan di akhir pekan! Ayo ajak teman, saudara dan keluarga untuk menonton “Flight Risk” di bioskop-bioskop XXI terdekat, karena film berdurasi 1 jam 49 menit ini dijadwalkan untuk tayang mulai minggu ini!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com