InfoMalangRaya.com β Rekaman baru yang diperoleh Al Jazeera pada tanggal 30 Juni mendokumentasikan kebiadaban tentara penjajah βIsraelβ yang menggunakan warga sipil Palestina sebagai perisai manusia di Jalur Gaza.
Rekaman yang diperoleh Al Jazeera terdiri dari beberapa video. Beberapa diantaranya memperlihatkan para tahanan dipakaikan seragam tentara βIsraelβ, dilengkapi dengan kamera pengawas, dan dipaksa memasuki bangunan atau terowongan untuk memastikan mereka tidak dipasangi bahan peledak.
Dalam video pertama, dua orang Palestina dipaksa memasuki reruntuhan sebuah rumah untuk mencari pintu masuk terowongan. Para tawanan diperlihatkan melaporkan kembali kepada para tentara bahwa hanya tanah dan beton yang ditemukan.
I translated Al Jazeeraβs exclusive report on footage showing Palestinians being used as human shieldsThe footage reveals instances such as forcing men to search for explosives, tying them with ropes & throwing them into tunnels, and using injured to search for fighters pic.twitter.com/hEla1ZFoq1β Younis Tirawi | ΩΩΩΨ³ (@ytirawi) June 30, 2024
Video lain menunjukkan seorang tahanan dipaksa memasuki terowongan yang terhubung dengan kawat yang dipegang oleh tentara βIsraelβ di atas tanah.
βTeman-teman, tentara menggunakan saya sebagai umpan,β teriak tawanan itu, berharap para pejuang perlawanan Palestina mendengarnya dan tidak melepaskan tembakan.
Video ketiga menunjukkan seorang tahanan yang terluka tanpa mengenakan pakaian, dipaksa masuk ke sebuah bangunan dengan sebuah drone yang menemaninya untuk memastikan bangunan itu tidak memiliki jebakan atau tidak ada pejuang di dalamnya.
Tentara βIsraelβ telah lama menggunakan tahanan Palestina sebagai perisai manusia di Tepi Barat yang diduduki dan juga Jalur Gaza.
Akhir bulan lalu, rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang tahanan Palestina diikat di bagian depan sebuah jip militer βIsraelβ dalam sebuah penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki.
Sejak awal invasi darat di Gaza, βIsraelβ telah menculik ribuan warga sipil Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, dan petugas medis dan penyelamat.
Meskipun beberapa telah dibebaskan, banyak yang masih ditahan. Mereka yang dibebaskan biasanya menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan kondisi ekstrim di dalam pusat-pusat penahanan Israel dan memberikan kesaksian yang mengerikan.
Haaretz melaporkan pada 18 Juni bahwa seorang dokter senior dari Gaza disiksa hingga tewas pada bulan November ketika diinterogasi oleh Shin Bet, dinas keamanan internal βIsraelβ.*