Arne Slot: Bukan Salah Mac Allister, Dan Burn Memang Pengecualian

OLAHRAGA18 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Alexis Mac Allister jadi salah satu sosok yang disorot dalam kekalahan 1-2 yang dialami Liverpool dari Newcastle United pada final Carabao Cup 2024-25, Minggu (16/3/2025) tengah malam WIB. Dia dianggap bertanggung jawab atas gol pertama yang dibuat Dan Burn. Namun, manajer Arne Slot memberikan pembelaan.

Newcastle membuka skor pada laga di Stadion Wembley itu lewat tandukan Dan Burn yang memanfaatkan sepak pojok Kieran Trippier. Dalam situasi itu, Mac Allister yang memang kalah postur tak dapat menutup pergerakan Burn yang lantas mengarahkan bola ke tiang jauh gawang Liverpool.

Getty Images

“Kami bermain zonal dengan lima pemain bermain secara zonal untuk menutup gawang kami. Ketika bola jatuh di sana, salah satu dari pemain terkuat akan mengejarnya. Lalu, kami punya 3 pemain yang menjaga orang dan Macca adalah salah satunya,” urai Arne Slot seperti dikutip InfoMalangRaya dari laman resmi Liverpool.

Pria asal Belanda itu menambahkan, “Normalnya, pemain seperti Dan Burn atau lainnya lari ke zona karena biasanya memang begitu. Saya pikir dia pengecualian. Tak pernah saya melihat pemain dari jarak sejauh itu menyundul bila dengan begitu kuat ke sudut jauh. Jika memang begitu rencananya, itu luar biasa.”

Getty Images

Kebesaran Hati Arne Slot

Adapun soal penyebab kekalahan Liverpool pada final Carabao Cup 2024-25, Arne Slot tak tahu persia faktor utamanya. Menurut dia, itu semata-mata karena Newcastle United memang bermain lebih baik. Anak-anak asuh Eddie Howe dapat mendikte permainan sesuai dengan keinginan mereka.

“Ini adalah pertandingan yang berjalan sesuai keinginan mereka. Lalu, tepat sebelum paruh laga, mereka mendapatkan energi tambajan dengan gol. Itu pun mungkin pantas mereka daparkan setelah 45 menit karena mereka lebih sering memberikan ancaman ketimbang kami mengancam mereka,” ujar dia.

Getty Images

Eks pelatih Feyenoord itu juga menampik anggapan Liverpool dilanda keletihan fisik dan mental, terutama setelah menghadapi Paris Saint-Germain pada leg II babak 16 besar Liga Champions. Dalam pandangannya, faktor pembedanya adalah gaya main The Magpies yang mengandalkan duel.

Dia lantas meminta 2 kekalahan beruntun yang dialami The Reds tidak perlu disikapi berlebihan. “Idealnya, Anda menjalani musim secara keseluruhan dengan hanya menang, menang, dan menang. Namun, setelah 8 bulan, Anda bisa saja kalah dua kali beruntun jika yang dihadapi adalah Paris Saint-Germain dan Newcastle,” kata dia lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *