Banjir di Bantur Sebabkan 21 Rumah Warga Tergenang hingga Pondasi Jembatan Ambrol

MALANG RAYA32 Dilihat

InfoMalangRaya – Sekitar 21 rumah warga hingga sejumlah fasilitas umum dan jembatan di Kecamatan Bantur turut terdampak banjir. Bencana tersebut disebabkan lantaran hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi selama dua hari berturut-turut. Yakni sejak kemarin, Kamis (28/11/2024) hingga hari ini, Jumat (29/11/2024) malam. Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyebut, bencana banjir luapan di Jalan Raya Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang terjadi mulai Kamis (28/11/2024) sekitar pukul 17.05 WIB. “Dampaknya sekitar 21 rumah warga tergenang air setinggi kurang lebih 50 sentimeter,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, saat ditemui JatimTIMES disela agenda penanganan banjir, Jumat (29/11/2024).
Baca Juga :
Bupati Malang Tinjau Bencana di 4 Kecamatan, Anggarkan Rp 2 Miliar Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir

Data BPBD Kabupaten Malang menyebut, dari 21 rumah yang tergenang banjir luapan tersebut dihuni oleh kurang lebih 76 jiwa. “Banjir juga mengakibatkan Kantor Kecamatan (Bantur) tergenang air setinggi kurang lebih 50 sentimeter,” imbuhnya. Sadono menjabarkan, banjir juga mengakibatkan sejumlah fasilitas umum turut terdampak. Yakni mulai dari pipa PDAM yang terputus dan tiang milik Telkom rusak. Selain itu banjir juga turut menggenangi halaman SMPN 1 Bantur. Di sisi lain, banjir juga mengakibatkan Jalan Raya Bantur mengalami kerusakan usai tertimbun material longsor. Yakni dengan panjang sekitar 7 meter, lebar 2 meter dan tinggi mencapai 10 meter. “Longsor terjadi di dekat aliran sungai,” ujarnya. Sementara itu, pada Kamis (28/11/2024) sekitar pukul 22.40 WIB hujan telah reda. Meski banjir dikabarkan telah surut, namun masih menyisakan material lumpur dengan ketebalan antara 10 hingga 15 sentimeter sepanjang kurang lebih 200 – 300 meter di Jalan Raya Bantur. Hingga hari ini, Jumat (29/11/2024), personel gabungan dari unsur BPBD dan PMI Kabupaten Malang, Muspika Bantur, perangkat desan serta masyarakat setempat, PLN, Tagana Kabupaten Malang dan para relawan masih melakukan penanganan bencana di lokasi kejadian. Pada lokasi berbeda, pondasi jembatan penghubung Dusun Balong dan Dusun Wotgalih, Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang tergerus banjir. Kejadiannya pada Kamis (28/11/2024) sekitar pukul 16.30 WIB. “Pondasi jembatan yang tergerus banjir berada di satu sisi sebelah timur jembatan yang memiliki panjang sekitar 30 – 40 meter,” ujarnya.
Baca Juga :
Cara Verval Ijazah di Info GTK Kemendikbud untuk Daftar PPPK 2024

Rusaknya jembatan mengakibatkan kendaraan di larang untuk melintas dikarenakan kondisi yang sangat membahayakan. “Sehingga warga harus lewat jalan memutar (alternatif) sejauh kurang lebih 4 kilometer,” pungkasnya. Selain Kecamatan Bantur, bencana juga terjadi di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Pagak, Kalipare, Donomulyo, hingga Gedangan. Hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang mulai Kamis (28/11/2024) sejak pukul 04.00 WIB hingga hari ini, Jumat (29/11/2024) mengakibatkan banjir, longsor hingga jembatan ambrol. Sementara itu, sejak Jumat (29/11/2024) siang, Bupati Malang HM. Sanusi melakukan peninjauan ke sejumlah wilayah yang terdampak bencana. Terpantau, hingga berita ini disusun, Bupati Malang beserta rombongan mulai dari Forkopimda Kabupaten Malang, hingga jajaran Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang masih melakukan peninjauan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *