Bayi Baru Lahir di Gaza Kecil Kemungkinan Bertahan Hidup

InfoMalangRaya.com – Peluang bayi baru lahir untuk bertahan hidup di Gaza saat ini semakin kecil, di tengah kelaparan yang melanda Jalur Gaza akibat blokade ketat Zionis ‘Israel’.
Bangsa malnutrisi di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara menjadi saksi perjuangan bayi-bayi baru lahir berusia beberapa hari, seringkali lahir prematur, untuk bertahan hidup.
Hal ini lantaran ibu mereka mengalami kekurangan gizi sehingga mereka tidak dapat menyusui, sehingga bayi-bayi sekarat, mati kelaparan, karena mereka tidak bisa mendapatkan nutrisi penting yang dibutuhkan bayi baru lahir.
“Dalam waktu dua minggu, kami mendeteksi lebih dari 250 pasien kekurangan gizi,” jelas Dr Hassam Abu Safah, direktur rumah sakit dilansir Sky News pada Kamis (04/07/2024).
“Ini semua terdeteksi di satu rumah sakit, rumah sakit kami, yang berarti jumlahnya kemungkinan besar akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Kami meminta dunia untuk mengizinkan masuknya makanan dan masuknya air bersih,” lanjutnya.
Salah satu jasad bayi yang tidak berhasil bertahan hidup nampak terbaring di inkubator rumah sakit, menunggu untuk dimakamkan. Ia lahir prematur dua bulan karena ibunya sangat kelelahan dan kurus.
Terlalu cepat bagi orang tuanya untuk menamainya. Tubuh mungilnya kini terbungkus kain kafan berwarna hijau.
Sementara seorang bayi lain nampak berjuang untuk setiap tarikan napas, tulang-tulang rusuknya yang menonjol karena ia sangat kurus. Popok yang mereka kenakan tampak kebesaran.
Di seluruh Gaza, anak-anak mengantre dengan panci atau ember plastik mereka, dengan sabar menunggu pembagian makanan setiap hari.
Makanan yang diberikan biasanya berupa nasi putih atau sup. Beberapa sendok harus cukup untuk memberi makan seluruh keluarga. Beberapa anak menyodorkan mangkuk mereka ke depan, tidak mau ketinggalan.
Ketika hampir habis, mereka mengais apa yang mereka bisa dari bagian bawah. Tidak ada yang sia-sia.
Itulah sedikit gambaran situasi di sebagian besar Jalur Gaza, yang blokadenya semakin ketat sejak 7 Oktober 2023. ‘Israel’ tak peduli dengan apapun yang terjadi di Gaza selama mereka berhasil membunuhi para pejuang Palestina dan menyelamatkan tawanan ‘Israel’.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *