Bayu dan Dua Mahasiswa WNA Menghilang, Pendik Berusaha Bertahan

MALANG RAYA160 Dilihat

InfoMalangRaya – “Saya fokus ke tengah, selamatkan diri. Dah gak kepikiran turis dan Mas Bayu. Saya ke tengah. Saya stagnan, di tengah. Lihat masjid putih di Balekambang. Di situ saya satu jam kalau lihat matahari. Saya mau balik lagi gak bisa, ” cerita Pendik.

Hingga kemudian muncul ombak paling besar. Bahkan Pendik melihatnya seolah pantai. Warnanya cokelat. Lantaran sangat tinggi, Pendik Panik. Sebab dalam pikirnya akan datang ombak lebih tinggi. Benar saja, ombak tinggi tampak dari kejauhan.

Ia pun berenang sampai lemas dan menemukan sampah. Diantaranya ada gelondongan kayu besar. Sekuat tenaga Pendik memeluknya.

“Saya peluk gelondongan kayu itu, sebelum itu. Ada mayat pak.  Saya gak tahu tapi itu turis atau bukan. Pakai baju hitam. Saya dalam air pegang kaki. Terus ombak datang. Terlepas,” kata Pendik.

Pendik masih ingat, posisinya tepat di tengah lurus dekat Balekambang. Ia yakin karena terlihat masjid warna putih.

Sore itu, sambil memegangi kayu, Pendik terbawa arus. Sampailah ia dekat karang-karang. Jaraknya sekitar 0,5 mil di sisi Timur. Keberuntungan di pihak Pendik. Ia melihat pemancing dan berteriak minta tolong. Lalu diselematkanlah Pendik oleh tim SAR PSR.

Di lain cerita, Pendik memastikan jika ia hanya mengetahui ada empat yang menghilang. Diantaranya dua turis, Bayu dan dia. Untuk Made sendiri, Pendik tidak mengetahuinya pasti. Posisinya, dua WNA dekat pulau Karang atau sisi selatan pulau jembatan Panjang. Bayu belum mencapai pulau itu.

Ana, pada Sabtu (8/7) pagi saat kejadian, beberapa saat sempat bersama Janna Olivia, WNA asal Swiss yang hilang hingga kini. Keduanya berada di pulau karang. Padle board yang dipakai Ana dan Janna, tergulung ombak besar.

Ana dan Janna yang disebut-sebut pandai berenang lalu mendekati pulau karang. Keberadaan dua WNA ini pun memancing tiga WNI untuk berusaha menyelamatkan secepatnya. Namun, sebelum sampai di pulau karang sisi selatan pulau Jembatan Panjang, ombak tinggi datang berulangkali. Kelimanya langsung menghilang.

Debur ombak menghantam karang memisahkan Ana dengan Anna serta tiga orang lainnya. Ana terbawa arus ke arah Barat. Jika ditelisik lagi, ia melewati lebih dari 20 perairan pantai hingga mencapai Pantai Bantol di Banjarejo Donomulyo. Ana kemudian diselamatkan Siswadyanto, anggota PSR POS AL.

Ana sendiri telah melewati pantai, diantaranya Pantai Seling Kates, Weden Ombo, Wedi Ciut, Sedang Kamulyan, Temu Kulon, Temu Wetan, Tulungrejo, Krambilan Kulon, Pasiran, Kondang Iwak, Pondok Urang, Krambilan Wetan, SongNdek, Geden, Jago Kereng, Kondang Buntung, Kondang Suhu, Mbehi, BanyuMeneng, Selok, Kondangmerak, Dali Putih, Rowo Gebang dan Jembatan Panjang.

Keselamatan Ana membuat banyak orang takjub dan menganggap survivor ini mengalami keajaiban dapat selamat selama lebih 24 jam dan terbawa ombak sejauh itu. Seorang relawan lalu menyebut Ana memiliki kemampuan survival tinggi dan kemampuan berenang yang lihai hingga sanggup bertahan. (Santoso FN)
The post Bayu dan Dua Mahasiswa WNA Menghilang, Pendik Berusaha Bertahan appeared first on infomalangraya.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *