InfoMalangRaya – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali melalui Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Provinsi Jawa Timur (Pansela 3), hingga kini masih melakukan penanganan awal terhadap bencana longsor yang terjadi di ruas jalan pembangunan Bts. Blitar-Sp. 5 Purwodadi, Kabupaten Malang. Berdasarkan penanganan awal, longsor terjadi di delapan titik. Di antaranya terut berdampak pada jalan Jalur Lintas Selatan (JLS) Kelok 9, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Baca Juga :
Plengsengan Teknis di Jalur Alternatif Batu-Malang Via Torongrejo Longsor
Sebagaimana diberitakan, longsor terjadi pada Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 05.00 WIB. Longsor diakibatkan hujan deras dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama dua pekan terakhir. “Dampak hujan deras tersebut mengakibatkan kerusakan pada delapan titik di ruas jalan,” ungkap Kepala BBPJN Jawa Timur – Bali Gunadi Antariksa, melalui press release Kementerian Pekerjaan Umum yang dimuat JatimTIMES pada Kamis (12/12/2024). Kondisi paska terjadinya longsor menyebabkan badan jalan mengalami kerusakan parah. Sehingga untuk sementara waktu ruas jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan. “Kami sudah menurunkan tim untuk melakukan identifikasi awal terkait penanganan kerusakan akibat longsor yang terjadi. Kami juga telah menginstruksikan kepada PPK terkait untuk melakukan penanganan sementara dengan mengutamakan keselamatan pengguna lalu lintas.” ungkap Gunadi. Di sisi lain, Tim BBPJN Jawa Timur – Bali saat ini juga telah melakukan identifikasi jenis longsor di lokasi kejadian. Termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait mulai dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga Polsek Donomulyo. “BBPJN Jawa Timur – Bali bekerja sama dengan berbagai pihak untuk terus berupaya mengatasi permasalahan ini dengan cepat,” imbuhnya. Diakui Gunadi, langkah identifikasi dan koordinasi akan terus dilanjutkan guna memastikan jalan dapat segera difungsionalkan kembali. “Sehingga akses masyarakat dapat kembali normal tanpa hambatan,” ujarnya.
Baca Juga :
Disperindag Kabupaten Malang Tambah Skill Pelatihan Kehumasan di JatimTIMES Network
Hal senada juga disampaikan PPK 1.6 Provinsi Jawa Timur (Pansela 3) Leo Aditya Mahardhika. Menurutnya keselamatan pengguna jalan menjadi prioritas utama dalam serangkaian penanganan paska bencana longsor. “Penanganan darurat telah kami lakukan, untuk sementara waktu ruas jalan tersebut dilakukan penutupan demi keselamatan pengguna jalan,” tuturnya. Leo menyebut, sejumlah penanganan darurat yang telah dilakukan tersebut meliputi pemasangan rambu-rambu pengamanan, penggunaan sandbag, hingga pemasangan terpal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. “Selain itu, arus lalu lintas di area terdampak longsor juga telah ditutup sementara waktu demi keselamatan pengguna jalan,” ujarnya.