InfoMalangRaya.com– Hans-Georg Maassen saat menjabat kepala dinas intelijen Jerman bertugas memburu kalangan neo-Nazi di Jerman. Sekarang dia diperiksa karena diduga terlibat ekatremisme sayap kanan oleh badan intelijen yang dulu dipimpinnya sampai 2018.
Maassen mempublikasikan sebuah surat dari
Bundesamt für Verfassungsschutz (BfV) yang mengkonfirmasi bahwa dirinya sedang dalam penyelidikan.
Dinas intelijen domestik itu mengatakan tidak dapat berkomentar tentang kasus-kasus individual disebabkan adanya aturan tentang perlindungan data personal, lansir BBC Kamis (1/2/2024).
Maassen lewat X (dulu Twitter) mengatakan bahwa surat itu tidak berisi “bukti substantial bahwa investigasi tersebut dapat dibenarkan”, seraya menambahkan bahwa pemerintah takut terhadap dirinya.
Dia menuding Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser, politisi beraliran tengah-kanan, memanfaatkan dinas-dinas intelijen Jerman untuk melawan rival-rival politiknya.
Dalam surat BfV itu, aparat keamanan mengutip keyakinan Maassen terhadap ideologi kanan-jauh dan teori konspirasi antisemitisme, retortikanya yang anti-migran dan simpatinya terhadap gerakan kanan-jauh Reichsbürger, yang para anggotanya ditangkap pada Desember 2022 menyusul percobaan kudeta yang gagal.
Sebagai kepala dinas intelijen domestik Maassen dituduh menganggap remeh ancaman dari kalangan kanan-jauh.
Dari tahun ke tahun, Maassen terdengar semakin vokal menyuarakan bahaya imigran asing terhadap masyarakat Jerman dan komentar-komentar pedasnya di media sosial menjadikan dirinya sebagai ikon kalangan radikal kanan.
Pada 2018 dia dipaksa untuk “pensiun dini”, setelah mengungkapkan keraguannya terhadap keaslian rekaman video yang menunjukkan aksi kekerasan oleh kelompok kanan-jauh antiorang asing di sebuah acara festival jalanan di kota Chemnitz di bagian timur Jerman.
Sejak itu, komentar-komentar Maassen semakin ekstrem. Dalam sebuah artikel berjudul “Kemoterapi untuk Jerman” dia membandingkan migran dengan penyakit kanker.
Para pakar mengatakan Maassen tampaknya sudah “teradikalisasi” dan ironis karena dia bekas bos dinas intelijen yang bertugas memberantas radikalisme.
Tidak hanya sekedar beretorika, Maassen sekarang juga sudah mengkonfirmasi bahwa partai politik baru berideologi sayap kanan yang diluncurkan pada akhir Januari, WerteUnion, akan senang hati apabila diajak bekerja sama dengan partai rasis AfD untuk memperoleh kekuasaan di pemerintahan setelah pemilihan umum regional yang akan datang.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Jerman DPA, Maassen tidak terang-terangan mengatakan partai bermaksud membentuk koalisi dengan AfD. Namun, dia membenarkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan individu-individu di parlemen dalam perumusan undang-undang dan tidak masalah apabila partai guremnya harus mengandalkan bantuan dari kalangan politisi kanan-jauh untuk dapat masuk ke pemerintahan.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sikap Maassen tersebut jelas sangat berseberangan dengan partai-partai politik lain yang menyatakan menolak bekerja sama dengan AfD.
Beberapa anggota WerteUnion ikut menghadiri sebuah pertemuan pada bulan November 2023 di sebuah hotel tepi danau dekat Potsdam. Dalam pertemuan itu, yang juga dihadiri oleh tokoh-tokoh AfD, para peserta mendiskusikan rencana untuk melakukan deportasi massal migran asing dan orang-orang keturunan bangsa non-Jerman.*