InfoMalangRaya.com– Lebih dari 40 orang kehilangan nyawa di Kenya setelah sebuah bendungan jebol menyusul hujan deras yang berkelanjutan dan banjir.
Warga di desa-desa dekat Mai Mahiu, sekitar 60km dari ibu kota Nairobi, tersapu air bah ketika mereka tidur.
Warga setempat mengatakan air dalam kecepatan tinggi tumpah dari bendungan Old Kijabe Dam yang ambrol.
“Saya sedang tidur ketika memdengar suara keras dan teriakan. Air sudah membanjiri kampung. Kami kemudian mulai mengevakuasi warga,” kata Peter Muhoho kepada BBC Senin (29/4/2024).
“Tas ini milik seorang anak yang saya kenal. Dia terseret banjir. Saya menemukannya di hilir,” kata Muhoho sambil menunjuk tas yang dibawanya.
“Empat puluh dua meninggal, itu hanya perkiraan. Masih banyak lainnya yang terkibur di dalam lumpur,” kata Susan Kihika, kepala daerah Nakuri, kepada AFP Senin (29/4/2024).
Lebih dari 100 orang sudah kehilangan nyawa akibat banjir yang melanda sejumlah daerah di Kenya sejak bulan lalu.
Petugas pencarian dan penyelamatan menggali tanah berlumpur untuk mencari korban di sejumlah desa, termasuk Kamuchiri dan Kianugu di daerah Nakuru.
Sejauh ini 42 jasad sudah ditemukan, 17 di antaranya anak-anak, katavpihak kepolisian kepada Reuters.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Lebih dari 130.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat banjir kali ini, banyak yang mengungsi di sekolah-sekolah.
Hujan deras juga mengguyur negara tetangga Tanzani dan Burundi.
Sedikit 155 orang tewas akibat banjir di Tanzania sejak bulan Januari.
Di Burundi, hampir 100.000 orang tidak lagi memiliki tempat tinggal setelah air bah merusak kampung mereka.*