InfoMalangRaya.com—Masjid Al Aqsha De Latinos di kawasan BSD (Bumi Serpong Damai) tahun ini kembali mencatatkan hewan kurban berupa 61 sapi dan 72 domba/kambing senilai Rp 1,7 miliar. Sedangkan tahun lalu tercatat 67 sapi dan 60 kambing senilai Rp 1,65 miliar. “Alhamdulillah semangat berbaginya masih tinggi,” kata Abu Ihsan alias Edy Sugondo, Ketua DKM Al Aqsha De Latinos.
Pemotongan dan distribusi sapi dan kambing sebanyak itu selesai dalam waktu sehari. Selain jamaah, masjid juga meminta bantuan para jagal dan pemotong hewan untuk membantu memotong daging yang siap dibagikan.
“Kalau jamaah sendiri yang melakukan, tak akan selesai sehari,” kata Abu Ihsan.
“Kami berterimakasih kepada jamaah Al Aqsha de Latinos, sudah mempercayakan hewan kurban kepada Masjid Al Aqsha,” ungkap Abu Ihsan, ketua DKM Al Aqsha.
Abu Ihsan kemudian menyebutkan jika semangat jamaah masjid di lingkungan kompleks De Latinos ini sangat baik, terbukti dari capaian hewan kurban yang dipercayakan kepada masjid. Bahkan ada sapi limusin yang berbobot 935 kg, hampir satu ton.
Bahkan kurban kali ini ada non muslim yang ngotot ikut kurban, cerita Abu Ihsan, maka kemudian diterangkanlah soal syarat dan aturan kurban itu. “Akhirnya mereka lega juga, karena kami terima dan dicacat sebagai hadiah,” tambahnya.
Ini semua mencerminkan harmonisnya kehidupan di Lingkungan De Latinos. Semua hewan kurban yang diserahkan kepada masjid akan dipotong oleh panitia.
“Tidak ada hewan yang keluar dalam keadaan hidup, semua kita potong disini, karena ini amanah,” kata Abu Ihsan.
Selanjutnya kata dia, muqorib (peng-kurban) akan dihubungi panitia untuk mendapatkan link guna melihat hewan kurban dipotong secara daring. Namun mereka juga boleh datang untuk menyaksikan langsung, malah dianjurkan untuk memotong sendiri.
“H-1 kami memberikan pembekalan bagaimana memotong hewan kurban yang baik dan sesuai sunnah, ini bisa diikuti oleh jamaah maupun yang ingin menjadi jagal,” tambahnya.
Daging kurban selanjutnya akan dibagikan kepada masyarakat di ring satu yang meliputi mereka yang membantu kehidupan sosial di kompleks de Latinos berjalan, seperti security, driver, penyapu jalan, bahkan ojek langganan pun tak luput dari sasaran.
Daging juga dibagikan di tiga kelurahan sekitar masjid, lalu dibangikan pula kepada pesantren, rumah yatim piatu dan mushola kecil yang meminta dengan proposal. “Mereka yang meminta akan kami berikan hewan yang sudah terpotong, dan mereka harus menjemputnya.”
Shalat Idul Adha Dua Kali
Selain jumlah hewan kurban yang banyak, yang menarik dari Masjid Al aqsha De Latinos ini juga adalah selalu melakukan dua kali shola Ied jika ada perbedaan hari. Sehingga selalu dituju jamaah yang dilingkungannya hanya memilih salah satu saja.
“Mengapa kita menyelenggrakan dua kali sholat? Karena itulah fungsi masjid, memfasilitasi jamaahnya. Di komplek ini ada yang beda, katakanlah NU dan Muhammadiyah. Tapi keduanya bisa bersatu di masjid dalam keseharian. Ini penting bagi kami,” ungkap Yayan Mulyana, sekjen DKM AL aqsha.
Dan benar, meskipun secara umum di komplek de Latinos jumlah muslim hanya tercatat 37 persen, namun mereka amat kompak.
“Kami pasti menggelar dua kali sholat jika ada perbedaan saat hari raya, dan itu kita umumkan secara terbuka,” ungkapya.
Langkah ini, kata Yayan membuat jamaah nyaman ke masjid. Dan karena kabar dua kali sholat ini sudah sampai kemana-mana, maka banyak juga orang luar kompleks yang datang.
“Kami sungguh minta maaf, jika ada yang terganggu banyaknya jamaah datang dan menyebabkan macet di lingkungan kompleks. Kami akan terus melakukan evaluasi dan memperbaikinya,” tambah Yayan.
Dia berharap langkah memberi fasilitasi sholat dengan perbedaan itu makin mengeratkan ke-Indonesian kita, tidak makin menjauhkan antara satu dan yang lain.
“Memang mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin itu tidak mudah, namun paling tidak, kami sudah ada di jalur yang benar, bismillah,” bisik Yayan dengan optimis.*
Leave a Comment
Leave a Comment