InfoMalangRaya – Kebakaran terjadi di sebuah rumah warga yang beralamat di Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Sabtu (4/5/2024) dini hari. Data Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang menyebutkan, pemicu kebakaran diduga disebabkan karena perapian pendiangan.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut. Namun, kerugian material yang dialami pemilik rumah bernama Kaseri (65) tersebut ditaksir mencapai ratusan juta.
Baca Juga : Pohon Tumbang Tutup Jalan di Kelurahan Sidomulyo Kota Batu
“Informasinya kebakaran terjadi pada kemarin (Jumat, 3/5/2024) malam sekitar jam 23.10 WIB. Namun proses pemadaman berlangsung hingga tadi (Sabtu, 4/5/2024) dini hari,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang Sigit Yuniarto, saat dikonfirmasi usai kebakaran berhasil dipadamkan, Sabtu (4/5/2024).
Personel Damkar Kabupaten Malang yang mendapat laporan kemudian bergegas mendatangi lokasi kejadian. Selain Damkar Kabupaten Malang, personel gabungan dari Perangkat Desa Tlogorejo, sejumlah relawan dan warga setempat, hingga armada ambulans juga turut disiagakan saat proses pemadaman kebakaran berlangsung.
“Ada tiga unit mobil pemadam kebakaran yang kami kerahkan guna memadamkan kebakaran. Api dapat dijinakkan tadi (Sabtu, 4/5/2024) dini hari sekitar pukul 03.10 WIB,” imbuh Sigit.
Hingga kini, peristiwa kebakaran yang terjadi di Kecamatan Pagak tersebut dikabarkan masih dalam penanganan pihak kepolisian. “Indikasi sumber api penyebab kebakaran diduga bersumber dari perapian diang sapi,” ujar Sigit.
Baca Juga : Kunci Setir Kanan Tak Jadi Jaminan, Lakukan Tips Ini Jika Ingin Motor Aman
Sekedar informasi, merujuk pada berbagai sumber, diang atau pendiangan merupakan perapian yang ditujukan untuk mengusir serangga. Yakni mulai dari nyamuk maupun lalat.
Perapian dari diang itulah yang kemudian diduga merambat hingga membakar rumah korban yang berukuran sekitar 5 x 15 meter persegi tersebut. “Tidak ada korban jiwa, kerugian material kurang lebih Rp 200 juta,” pungkas Sigit.