CEO Indodax Ungkap Penyebab Harga Kripto Alami Kenaikan

NASIONAL374 Dilihat

Infomalangraya.com –

CEO Indodax, Oscar Darmawan menyebut kenaikan harga aset kripto disebabkan karena kenaikan permintaan terhadap aset kripto jauh lebih banyak dibandingkan penawaran. Namun, lanjut dia, tentu ada pemicu yang menyebabkan permintaan terhadap kripto naik.

“Misalnya saja ketika beberapa waktu lalu Bitcoin menyentuh harga ATH-nya (All-Time High) hampir Rp1 miliar, faktor pemicunya karena banyak masyarakat yang semakin melek terhadap eksistensi Bitcoin dan juga kripto. Mereka banyak mendapatkan awareness dari media massa dimana harga Bitcoin naik sekian persen sehingga memutuskan untuk membeli Bitcoin. Bitcoin yang memiliki maksimum supply dihadapkan oleh banyaknya pembelian dari masyarakat yang otomatis akan membuat harganya makin tinggi,” ucapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (31/3). 

Pada Jumat 31 Maret, harga Bitcoin disebut masih berada di kisaran lebih dari Rp 423 juta. Kenaikan harga kripto pada hari ini dialami sejumlah kripto, seperti Ripple yang meningkat 3,07 persen atau Avalanche yang naik 4,76 persen.

Baca juga : Tiga Poin Kesepakatan Negara ASEAN soal Kripto

Reli kenaikan harga kripto dikatakan sudah terjadi sejak awal bulan Maret. Kata dia, tidak salah banyak yang menganggap Maret adalah bulan di mana kripto sedang mengalami reli bullish.

Selain tingkat kesadaran yang menyebabkan masyarakat membeli kripto dan menyebabkan harga aset digital tersebut mengalami tren bullish, kenaikan harga kripto dipengaruhi juga oleh keadaan makro ekonomi global. Mulai dari keputusan suku bunga Amerika Serikat (The Fed) ataupun kasus keruntuhan perbankan yang dialami sejumlah bank kenamaan dunia akhir-akhir ini.

Baca juga : Untuk Pertama Kalinya Bitcoin Sentuh US$28.000 dalam 9 Bulan Terakhir

Beberapa kasus yang menyebabkan permintaan Bitcoin semakin meningkat ialah inflasi mata uang yang pernah terjadi di negara Cyprus, sehingga mendorong penggunaan Bitcoin semakin marak. Adopsi Bitcoin dan pembelian Bitcoin maupun kripto dari investor institusi besar juga sangat mempengaruhi.

“Meskipun reli bullish pada kripto terjadi di kuartal I tahun 2023 ini, penting sekali bagi para trader untuk tidak FOMO (Fear of Missing Out) dan mempelajari terlebih dahulu kiat-kiat trading crypto agar bisa menentukan harga beli dan harga jual yang tepat, sehingga bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. Salah satu hal yang perlu diwaspadai dalam momen reli bullish ini adalah adanya bull trap pada kripto, ungkap Oscar.

Dengan kenaikan harga kripto, ujar CEO Indodax, maka membuat investor percaya harga kripto akan terus mengalami reli bullish dan mulai membeli kripto.

Namun pada kenyataannya, volatilitas kripto sangat cepat mengingat setelah kripto tersebut berada di harga tertentu, harga aset akan terkoreksi, sehingga investor bakal merasa kecewa karena terlanjur membeli pada saat harga tinggi dan perlu menunggu lagi agar harga bisa naik kembali, ujar dia.

Menurut Oscar, setiap investor perlu mempelajari terlebih dahulu bagaimana teknik trading yang baik sebelum terjun untuk bertransaksi kripto sehingga terhindar dari bull trap.

“Investor perlu melakukan riset terlebih dahulu dan analisis fundamental sebelum memutuskan untuk membeli aset kripto. Menggunakan analisis fundamental, investor akan mengetahui proyek yang sedang dikembangkan token ataupun koin yang hendak dibeli, tim pengembang yang berada di latar belakang pembentukan kripto tersebut, serta roadmap dan potensi utility dari kripto yang hendak dibeli. Investor pun perlu melakukan riset dan analisis sendiri,” kata dia. (Z-8)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *