InfoMalangRaya.com– Populasi jutawan Afrika diperkirakan akan bertambah pesat 65 persen dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, menurut 2024 Africa Wealth Report, yang diterbitkan pekan ini.
Saat ini di Afrika terdapat 135.200 jutawan dan 21 miliarder, diukur dalam dolar Amerika Serikat.
Lima negara Afrika yang paling banyak jumlah individu yang memiliki harta jutaan dolar AS adalah Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Kenya dan Maroko.
Afrika Selatan memimpin dengan 37.400 jutawan dan lima miliarder, sementara kekayaan Mesir terkumpul di tangan tujuh miliarder dan 15.600 jutawan.
Dibandingkan negara lain seantero Benua Afrika, kelima negara itu merupakan “negara maju” ditinjau dari infrastruktur dan kemajuan ekonominya, kata Dominic Volek, kepala kelompok klien privat di Henley and Partners, perusahaan yang mempublikasikan Africa Wealth Report yang kesembilan, lansir RFI Jumat (19/4/2024).
Johannesburg merupakan rumah bagi orang terkaya di Afrika, dengan 12.300 jutawan dan 2 miliarder.
“Apabila Anda melihat secara global, ada sekitar 54 miliarder kelahiran Afrika di seluruh dunia, salah satunya adalah Elon Musk dari Afrika Selatan. Namun, dari 54 itu, hanya 21 persen yang masih tinggal di benua itu,” buh Volek.
Sekedar informasi, bos Tesla, Elon Musk, menjadi orang terkaya di dunia lebih karena lonjakan harga saham perusahaan yang dipimpinnya, bukan karena memang uang benar-benar mengalir ke sakunya. Seperti yang diakui sendiri oleh Musk dalam sebuah wawancara, apabila harga saham perusahaannya anjlok, hartanya lenyap dalam sekejap mata.
Hampir setelah dari miliarder kelahiran Afrika sudah meninggalkan benua itu dan pindah ke negeri lain seperti Swiss, Singapura, Monako atau Amerika Serikat.
Mereka ingin mendapatkan kualitas hidup lebih baik, pendidikan lebih baik untuk anak-anaknya, perawatan kesehatan yang lebih baik dan tentu saja peluang bisnis yang lebih besar.
Meskipun demikian, kata Volek kepada RFI, banyak jutawan kelahiran Afrika merasa perlu untuk menginvestasikan kembali sebagian hartanya di kampung halamannya.
“Fintech adalah salah satu sektor yang berkembang cepat yang mereka pilih, selain bisinis outsourcing, green tech, media dan hiburan.”
Ekoturisme dan proyek berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup yang berupaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Afrika juga sektor yang menarik minat para jutawan tersebut.
Terkait pajak, Volek mengatakan orang-orang kaya itu tertarik dengan tawaran kebijakan fiskal yang meringankan keharusan membayar pajak, seperti yang ditawarkan oleh negara Mauritius. Dengan investasi minimal USD375.000 di sektor real estate, pemerintah akan memberikan izin bermukim di Mauritius bagi investor asing.
Menurut laporan itu, dari tahun 2013 sampai 2023 Mauritius menarik minat banyak jutawan.
Kurun dekade mendatang sampai 2033, negara seperti Mauritius, Namibia, Maroko, Zambia, Kenya, Uganda dan Rwanda diperkirakan akan mengalami kenaikan 80% jumlah jutawan.
“Dengan migrasi fisik para jutawan, akan terjadi pula kenaikan konsumsi dan investasi yang signifikan,” kata Volnek.
“Apabila jutawan pindah ke sebuah negara, mereka akan mencari peluang untuk berinvestasi di negara itu. Mereka biasanya akan berinvestasi dalam bisnis, membeli real estate dan barang-barang mewah yang akan menambah GDP negara tersebut,” kata Volek.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut pakar ekonomi Myriam Blin, menarik kedatangan individu berkantong tebal ke Mauritius memang akan mendongkrak sektor real estate dan menarik kedatangan foreign direct investment (FDI) di sektor itu.
“Akan tetapi, investasi di sektor real estate tidak berkontribusi kepada kapasitas produktivitas dan inovasi sebuah negara di sektor industri,” kata Blin kepada RFI.
Sementara itu Namibia menawarkan peluang investasi eksplorasi gas dan minyak lepas pantai. Negara itu juga berminat untuk menjadi produsen hidrogen hijau dan membuka peluang luas bagi orang berduit untuk berinvestasi di sektor itu.
Henley and Partners, memiliki 55 kantor di berbagai belahan dunia. Perusahaan ini menawarkan jasa konsultasi bagi individu-individu dengan kekayaan berlimpah tentang bagaimana mendapatkan status residensi dan kewarganegaraan lewat investasi.
Africa Wealth Report diterbitkan tahunan oleh Henley & Partners bekerja sama dengan firma intelijen aset dan kekayaan New World Wealth.*