InfoMalangRaya – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu menganggarkan Rp2,5 miliar pada tahun 2023 ini. Jumlah anggaran itu, untuk dialokasikan sebagai bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi inflasi tahun 2023. Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) per bulannya mendapat Rp200 ribu.
Setiap penyalurannya diakumulasikan tiga bulan dengan total nilai Rp600 ribu. Program bantuan ini diluncurkan agar daya beli masyarakat tetap terjaga imbas lonjakan harga pengaruh inflasi. BLT mitigasi inflasi ditujukan kepada masyarakat pra sejahtera yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Kepala Dinsos Kota Batu, Ririck Mashuri menyatakan, setiap DTKS akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh Dinsos, kemudian juga dilakukan verifikasi oleh pihak pemdes/kelurahan. Hal ini dilakukan agar penyalurannya tepat sasaran. Juga memastikan penerima BLT mitigasi inflasi tidak masuk sebagai penerima program bantuan lainnya.
“Seperti diketahui jumlahnya 4.174 penerima yang masuk dalam DTKS. Setelah diverifikasi di tingkat desa/kelurahan masing-masing jumlahnya menyusut jadi 3.238 KPM,” ujar Ririck.
Menyusutnya jumlah DTKS itu lantaran ada beberapa penerima yang masuk kategori tidak memenuhi syarat. Seperti pindah domisili, meninggal serta ada permasalahan administrasi kependudukan. Menurutnya, 3.238 KPM yang masuk DTKS itu sudah dilampiri keterangan dari masing-masing pemdes/kelurahan untuk selanjutnya ditetapkan dalam SK Wali Kota Batu.
Ririk menerangkan pencoretan KPM tersebut dikarenakan penerima telah meninggal dunia, warga bersangkutan sudah mulai mandiri secara ekonomi, hingga mutasi dokumen kependudukan atau pindah.
“Penyaluran tahap pertama bulan lalu sebesar Rp400 ribu. Sisanya Rp200 ribu akan disalurkan tahap kedua. Penyaluran tahap kedua memunggu hasil rakor TPID. Kemungkinan setelah lebaran sembari melihat pergerakan inflasi,” ungkap dia
Ririck menambahkan, ada sekitar 15 persen dari 3.238 KPM yang belum mengambil BLT mitigasi inflasi tahap pertama. Bagi mereka yang belum mengambil masih diberi kesempatan mencairkan bantuan di Bank Jatim.
“Syaratnya membawa foto kopi KK dan KTP asli serta undangan. Serta ada PSM yang mendampingi masing-masing desa/kelurahan untuk laporam pertanggungjawaban,” sebutnya.
Lebih lanjut, pada Senin (8/3) disalurkan BLT inflasi tahap ll serta intensif lansia dan disabilitas. Untuk kedepannya, pemberian BLT dampak inflasi akan diputuskan di rapat pengendalian inflasi yang dilaksanakan secara Nasional.
Sedangkan untuk insentif lansia dan disabilitas adalah program untuk menjamin kesejahteraan lansia dan disabilitas di Kota Batu. Bantuan ini diberikan secara terus menerus dengan besaran Rp500.000 per bulan.
“Saat ini, diserahkan insentif lansia dan disabilitas selama 3 bulan. Jadi, setiap KPM menerima 1,5 Juta,” pungkas Ririk.
Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, meninjau langsung kegiatan penyaluran bansos yang berlangsung di dua tempat itu. Yakni di Kantor Desa Sumbergondo dan Kantor Desa Bulukerto.
“Dengan adanya penyaluran bantuan sosial tersebut. Penerima harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Kami berharap melalui bantuan tersebut, dapat menekan angka inflasi. Kemudian ekonomi bisa terus meningkat dan tidak ada lagi pengangguran,” tandasnya. (*)
The post Dinsos Kota Batu Gelontor Rp2 Miliar Untuk BLT Inflasi appeared first on InfoMalangRaya.com.