InfoMalangRaya, Indonesia – Dulu Didier Deschamps dan Gus Poyet main bersama di Chelsea. Tepatnya pada musim 1999-2000.
Sudah lama pula keduanya beralih menjadi pelatih. Dan dinihari nanti mereka akan bertemu untuk pertama kalinya sebagai lawan.
Prancis asuhan Deschamps bersua Yunani yang baru ditangani Poyet. Pertandingan ini membuat nakhoda Les Blues kembali mengingat waktu singkat bersama pria Uruguay.
“Saya menghabiskan satu musim bersama Poyet. Itu adalah tahun yang bagus. Ada banyak penutur bahasa Prancis dan Spanyol di Chelsea, itu bagus karena bahasa Inggris saya tidak bagus,” ujar Didies Deschamps kepada GFFN.
“Sekarang saya bertemu dengannya lagi setelah waktu yang kami habiskan di Inggris dan saya telah berbicara dengannya. Dia pria yang hebat dan akan menyenangkan melihatnya lagi,” ia menambahkan.
Didier Deschamps Waspadai Karakter Gus Poyet
Di atas kertas Prancis unggul atas Yunani. Tapi pria yang membawa Les Blues juara Piala Dunia 1998 sebagai pemain dan 2018 sebagai pelatih tidak mau anggap enteng.
Penyebabnya adalah sosok Gus Poyet di Yunani. Menurutnya mantan rekannya itu membawa aroma Amerika Latin di tim juara EURO 2004.
“Mengingat asal-usulnya, Amerika Selatan punya agresivitas dalam DNA mereka. Mereka tim yang sangat bagus,” imbuhnya.
“Yunani punya banyak kualitas saat menyerang dan memiliki pemain yang suka menguasai bola. Mereka akan menjadi lawan yang hebat,” tutup Didier Deschamps.