Infomalangraya.com –
Presiden Turki mengungkapkan operasi intelijen berlangsung di Jinderes di Suriah barat laut pada hari Sabtu.
Pasukan intelijen Turki telah membunuh tersangka pemimpin kelompok ISIL (ISIS), Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan.
Erdogan mengatakan intelijen Turki telah memantau pemimpin kelompok garis keras itu sejak lama sebelum meluncurkan operasi mereka.
“Orang ini dinetralkan sebagai bagian dari operasi oleh organisasi intelijen nasional Turki di Suriah kemarin,” kata Erdogan dalam wawancara dengan penyiar TRT Turk pada hari Minggu.
“Kami akan melanjutkan perjuangan kami dengan organisasi teroris tanpa diskriminasi,” tambah presiden.
Sumber lokal dan keamanan Suriah mengatakan serangan itu terjadi di dekat kota Jinderes, Suriah utara, yang dikendalikan oleh kelompok pemberontak yang didukung Turki dan merupakan salah satu daerah yang paling parah terkena dampak gempa bumi 6 Februari yang melanda Turki dan Suriah.
Tidak ada pengumuman dari ISIL (ISIS). Tentara Nasional Suriah, sebuah faksi oposisi dengan kehadiran keamanan di daerah tersebut, tidak segera mengeluarkan komentar apapun.
Seorang koresponden dari kantor berita AFP di Suriah utara mengatakan agen intelijen Turki dan polisi militer setempat, yang didukung oleh Turki, telah menutup sebuah zona di Jindires pada Sabtu.
Kompleks tersebut diduga perumahan #ISISpemimpin global terletak di luar kota #Jinderesdikelilingi oleh ladang pohon zaitun.
Daerah tersebut dilanda gempa yang sangat parah, mengakibatkan banyak kunjungan media asing & beberapa kelompok bantuan.
Lihat gambar-gambar ini dari @faizaldoghim060 pic.twitter.com/2M3oqTesTk
— Charles Lister (@Charles_Lister) 30 April 2023
Warga mengatakan kepada AFP bahwa operasi telah menargetkan sebuah peternakan terbengkalai yang digunakan sebagai sekolah Islam.
Seorang penduduk mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa bentrokan dimulai di pinggir kota pada malam hari dari Sabtu hingga Minggu, berlangsung sekitar satu jam sebelum penduduk mendengar ledakan besar.
Daerah itu kemudian dikepung oleh pasukan keamanan untuk mencegah siapa pun mendekat.
Al-Qurashi menjadi pemimpin ISIL (ISIS) pada November 2022 setelah pendahulunya terbunuh.
Kelompok ISIL (ISIS) mengambil alih sebagian besar Irak dan Suriah pada tahun 2014, dan pemimpinnya saat itu, Abu Bakr al-Baghdadi, mendeklarasikan kekhalifahan Islam di seluruh wilayah yang menjadi rumah bagi jutaan orang.
Tetapi kelompok tersebut kehilangan cengkeramannya di wilayah tersebut setelah kampanye oleh pasukan yang didukung AS di Suriah dan Irak, serta pasukan Suriah yang didukung oleh Iran, Rusia, dan berbagai paramiliter.
Pejuang yang tersisa sekarang sebagian besar bersembunyi di daerah terpencil di Suriah dan Irak, dan masih melancarkan serangan dari waktu ke waktu.