InfoMalangRaya, Indonesia – Ada hal yang mengganjal dalam hati Presiden Prancis Emmanuel Macron saat menyaksikan laga Olympique Lyon vs Paris Saint-Germain pada final Coupe de France di Stade Pierre-Mauroy, Lille, Minggu (26/5/2024) dini hari WIB. Dia geram karena terjadi kerusuhan antarsuporter sebelum laga berlangsung.
Kerusuhan pecah di jalan tol menuju stadion dengan melibatkan 100 pendukung Lyon dan 200 fan PSG. Gara-gara kerusuhan itu, sekitar 30 orang, termasuk anggota polisi, luka ringan dan 2 bus hangus dibakar. Hal itu tak terlepas dari rivalitas yang terbangun sejak lama di antara kedua kubu suporter.
Bentrokan yang membuat 2 bus hangus terbakar itu membuat Macron sangat geram. “Saya mengutuk segala bentuk kekerasan dengan sangat tegas. Saya harap segalanya akan berjalan normal pada malam ini,” urai Emmanuel Macron sebelum laga final Coupe de France seperti dikutip InfoMalangRaya dari France24.
Menyikapi insiden tersebut, panitia pertandingan pun menerapkan peraturan lebih ketat. Para suporter dilarang beranjak dari area tempat duduk yang dipesannya hingga Minggu (26/5/2024) pukul 04.00 dini hari waktu setempat. Mereka juga melarang konsumsi minuman beralkohol hingga tenggat waktu yang sama.
Final Coupe de France Berjalan Baik
Insiden kerusuhan antarsuporter yang terjadi sebelum final Coupe de France secara otomatis jadi buah bibir. Berbagai pihak mengecam insiden tersebut. Tak terkecuali Asosiasi Sepak Bola Prancis (FFF). Seperti Presiden Emmanuel Macron, mereka mengutuk keras insiden tersebut.
“FFF mengutuk keras insiden serius sebelum final Coupe de France yang melibatkan suporter Lyon dan Paris. Aksi-aksi kekerasan ini, yang terjadi di jalan umum sebelum pertandingan, tak dapat diterima. Mereka melanggar nilai-nilai yang seharusnya dibawa oleh sepak bola dan sangat dijaga oleh federasi,” urai pernyataan resmi FFF.
Meskipun demikian, kerusuhan tersebut tak lantas berimbas pada pertandingan Lyon vs PSG. Laga berjalan sengit meskipun PSG mampu unggul 2-0 pada babak pertama. Partai yang juga jadi momen perpisahan Kylian Mbappe itu pun akhirnya dimenangi Les Parisiens dengan skor 2-1.
Setelah pertandingan, Mbappe selaku kapten PSG menerima pelukan dari Presiden Prancis. Dia pun terlihat bersalaman sambil tersenyum lebar dengan Nasser Al-Khelaifi, Presiden PSG. Sebelumnya, kedua sosok itu dikabarkan berseteru. Gara-garanya, Mbappe berkeras meninggalkan Les Parisiens pada akhir musim ini.