Foto: Ratusan memperingati Shireen Abu Akleh dalam misa peringatan | Berita konflik Israel-Palestina

INTERNASIONAL217 Dilihat

Infomalangraya.com –

Pendudukan Yerusalem Timur – Suara himne dan bau dupa memenuhi kapel tempat ratusan orang berkumpul untuk misa peringatan untuk memperingati satu tahun pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh.

Ibadah yang diselenggarakan oleh keluarga dan teman-temannya, diadakan di Gereja Katolik Yunani al-Liqaa Melkite di lingkungan Beit Hanina di Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Minggu.

“Peluru yang membunuhnya membuat kami semua kesakitan dan mengubah seluruh hidup kami,” kata Linah Abu Akleh, keponakan Shireen, kepada Al Jazeera di gereja tersebut.

“Satu tahun berlalu, keluarga kami masih memperjuangkan keadilan. Satu tahun berlalu, kami masih kesakitan atas kehilangan yang tidak dapat diatasi ini, ”katanya.

Foto besar Shireen duduk di atas meja yang dilapisi dengan mawar putih, lilin, dan salib di kepala kapel saat jemaat menghormatinya dan berdoa untuk jiwanya.

Para pendeta dan pendeta memberikan komuni kepada para pelayat dan mengelilingi fotonya dengan dupa, untuk melambangkan doa agar dia naik ke surga.

Nama rumah tangga

Shireen adalah koresponden TV Amerika Palestina berusia 51 tahun untuk Al Jazeera Arabic dan nama rumah tangga selama lebih dari 25 tahun.

Pada 11 Mei, satu tahun telah berlalu sejak dia ditembak mati oleh seorang tentara Israel saat melakukan pekerjaannya meliput pendudukan.

Dia terbunuh saat mengenakan rompi dan helm pers yang ditandai dengan jelas, melaporkan serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin di utara Tepi Barat yang diduduki.

Pembunuhannya menyebabkan kemarahan di seluruh dunia, dan khususnya di kalangan orang Arab dan Palestina.

Meskipun setahun telah berlalu, kematiannya tetap menjadi sumber keterkejutan dan rasa sakit yang mendalam bagi banyak orang yang dekat dengannya atau yang mengikuti pekerjaannya.

“Saya selalu akan meneleponnya, atau mengirim pesan kepadanya, atau menanyakan kabarnya, bagaimana pekerjaannya dan segalanya. Dan kemudian saya tersadar lagi bahwa ini telah terjadi,” kata Lareen Abu Akleh, salah satu keponakan Shireen, kepada Al Jazeera.

Dina Nasser, teman Shireen lainnya yang menghadiri kebaktian tersebut, berkata: “Shireen adalah simbol bagi perempuan Palestina dan warga Palestina.

“Dia adalah suara untuk yang rentan, yang kurang mampu, suara untuk Palestina dan perjuangan Palestina”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *