Derbi Istanbul antara Fenerbahce dan Galatasaray di perempat final Piala Turkiye kembali memanas, kali ini dengan aksi kontroversial dari Jose Mourinho. Pelatih Fenerbahce itu tertangkap kamera melakukan tindakan yang mengejutkan: meremas hidung pelatih Galatasaray, Okan Buruk.
Laga yang berlangsung di Stadion Sukru Saracoglu pada Rabu (2/4/2025) atau Kamis dini hari WIB itu berakhir dengan kemenangan Galatasaray 2-1. Kekalahan ini tampaknya membuat Mourinho tak bisa menahan emosinya. Dalam rekaman yang beredar, Mourinho terlihat mendekati Okan Buruk, meraih wajahnya, dan secara tiba-tiba meremas hidungnya. Reaksi Buruk pun dramatis—ia terjatuh ke tanah sambil memegangi wajahnya.
Pertandingan sendiri memang berlangsung panas, terbukti dengan diacungkannya tiga kartu merah pada menit ke-92. Mert Yandas dari Fenerbahce harus meninggalkan lapangan lebih dulu, disusul oleh dua pemain Galatasaray, Baris Alper Yilmaz dan Kerem Demirbay. Persaingan antara kedua tim memang sudah lama dikenal sebagai salah satu rivalitas paling sengit di Turkiye.
Saat ini, Galatasaray asuhan Okan Buruk sedang berada di puncak klasemen Liga Turkiye dan berstatus juara bertahan dalam dua musim terakhir. Sementara itu, Fenerbahce yang ditangani Mourinho menempati posisi kedua, terus berusaha mengejar ketertinggalan.
Bagi Mourinho, ini bukan kali pertama dirinya terlibat dalam kontroversi sejak tiba di Turkiye pada musim panas lalu. Hanya beberapa bulan sebelumnya, ia telah menerima sanksi larangan mendampingi tim selama empat pertandingan dan denda karena komentarnya yang mengkritik wasit setelah laga melawan Galatasaray. Tak hanya itu, ia juga sempat memicu kontroversi dengan pernyataannya yang menyebut bangku cadangan Galatasaray “melompat seperti monyet,” sebuah komentar yang langsung mendapat tuduhan rasisme dari pihak lawan—meski Mourinho buru-buru membantahnya.
Dengan insiden terbaru ini, semua mata kini tertuju pada Mourinho dan potensi hukuman yang mungkin akan dijatuhkan kepadanya. Apakah ia akan kembali lolos dari sanksi berat, atau justru harus menerima konsekuensi yang lebih serius? Yang jelas, derbi Istanbul kali ini bukan hanya soal sepak bola, tetapi juga drama yang terus berlanjut di luar lapangan.