Hoaks Warga Gaza Demo Hamas untuk Melemahkan Pejuang

InfoMalangRaya.com—Sebuah isu hoaks disebar seolah-olah adanya protes warga Gaza terhadap kelompok Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas). Menurut Direktur Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) Ahed Abu al-Atta,  yang sebenarnya terjadi adalah aksi warga Kota Beit Lahia untuk menuntut dihentikannya agresi dan genosida yang dilakukan oleh penjajah ‘Israel’, bukan menolak Hamas.

“Ini adalah hak yang sah dan wajar,” ujar Ahed Abu Al-Atta, hari Rabu (26/3/2025).

Namun, di tengah aksi ini, kata Ahed, pihak-pihak yang mencurigakan, para provokator, serta mereka yang membenci perlawanan memanfaatkannya untuk kepentingan mereka sendiri.

“Hal ini semakin diperkuat dengan narasi yang didukung oleh propaganda penjajah dan media mereka,” jelas tokoh Palestina asal Gaza ini dikutip Gazamedia.

Pria asal Shuja’iyya, Gaza ini menegaskan bahwa sejak awal perang, penjajah telah menargetkan basis pendukung perlawanan dengan berbagai cara, termasuk membunuh anak-anak, perempuan, dan orang tua, serta menghancurkan infrastruktur Gaza.

Tujuan mereka adalah agar rakyat Gaza berbalik melawan pasukan perlawanan. Namun, Ahed menegaskan bahwa upaya tersebut telah gagal berkat keteguhan dan kesadaran rakyat Palestina.

“Dan mereka juga akan gagal kali ini, bersama dengan siapa pun yang bersekongkol dengan mereka protes warga Gaza untuk hentikan agresi, bukan menentang perlawanan—para pembenci dan musuh perlawanan,” tegas Ahed.

Fitnah terhadap pejuang perlawanan

Sebelum ini, sejak awal Operasi Taufan Al-Aqsha 7 Oktober 2023, Hamas juga diserang dengan fitnah keji oleh media-media raksasa AS.

CNN bahkan pernah ikut mengelurkan hoaks Hamas “membunuh dan memenggal 40 bayi Israel” saat melakukan serangan ke Kfar Aza, sebuah kibbutz di perbatasan Gaza.

Namun sebuah investigasi yang dilakukan “The Grey Zone” bahwa pembuat berita palsu itu adalah David Ben Zion, ekstremis fanatik Yahudi, yang telah menghasut kerusuhan untuk ‘melenyapkan desa Palestina.’

Greyzone, melacak, berita hoaks itu merebak setelah tentara cadangan penjajah bernama David Ben Zion mengatakan kepada seorang reporter bahwa pejuang Palestina “memenggal kepala bayi”.

Namun berita palsu ini bahkan diadopsi Presiden AS Joe Biden, dan Benyain Netanyahu.

Hamas juga diserang telah membunuh sebanyak 260 orang tewas di Festival Supernova saat 7 Oktober. Namun sebuah penyelidikan polisi ‘Israel’ Ahad (19/11/2023) menemukan, korban tewas dibunuh oleh ‘Israel’ sendiri.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *