InfoMalangRaya.com – Sebuah perang global sedang terjadi di Gaza yang dipimpin oleh Amerika Serikat, kata anggota senior Hamas mengatakan pada hari Ahad (22/10/2023).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Khalid Misyal berbicara melalui konferensi video di Forum Gaza di Turki yang diselenggarakan oleh sekitar 60 organisasi Arab.
Meshaal mengatakan bahwa meskipun telah mengalami 16 tahun blokade dan perang yang beruntun, masyarakat Gaza telah menunjukkan ketahanan dan perlawanan yang luar biasa.
“Ketika Gaza melihat kesucian Masjid Al-Aqsa dilanggar, pembagian waktu dan ruang (mengalokasikan jam-jam tertentu dalam sehari dan area-area tertentu di dalam masjid untuk orang Yahudi) dan bahaya yang mengancam akan dihancurkan dan digantikan oleh ‘Har Habayit’ (Bukit Bait Suci), Gaza memikul tanggung jawabnya. Meskipun jauh dan berada di bawah blokade, hal itu tidak menghalangi mereka,” ujarnya.
Misyal lebih lanjut mengatakan bahwa kelompok-kelompok bersenjata Palestina mengambil langkah signifikan untuk merebut kembali situs-situs suci dan pembebasan, tetapi peristiwa ini kemudian berubah menjadi balas dendam Zionis yang ditandai dengan penghancuran sekolah, masjid, rumah sakit dan rumah-rumah.
Dia juga menunjukkan bahwa AS dan negara-negara Barat lainnya memberikan lampu hijau untuk serangan ‘Israel’ ke Gaza, menerapkan taktik “bumi hangus” dengan “tujuan menghancurkan perlawanan, Hamas, dan dukungan yang diterimanya dari rakyat.”
“Perang di Gaza dimulai untuk mendukung Masjid Al-Aqsa, kemudian berlanjut dengan balas dendam pengecut (serangan Israel), dan hari ini telah berkembang menjadi perang global yang tidak hanya dipimpin oleh Amerika Serikat tetapi juga didukung oleh AS,” tambahnya.
Dia lebih lanjut menyoroti pentingnya memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan mendukung perlawanan di samping perlunya demonstrasi setiap hari melawan serangan dan memperkuat perspektif Palestina di media.
Konflik di Gaza, yang telah berada di bawah pengeboman ‘Israel’ dan blokade sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup rentetan peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Mereka mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Zionis ‘Israel’ kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.
Sedikitnya 4.651 warga Palestina, termasuk 1.873 anak-anak dan 1.023 perempuan, telah syahid dalam serangan ‘Israel’ di Gaza.*