InfoMalangRaya – Pasca Tragedi Kanjuruhan, salah satu kendala Arema FC menggelar laga home adalah faktor perizinan.
Bahkan saat menjadi tim musafir, tim berlogo kepala singa ini, selalu ditolak oleh berbagai wilayah. Yang memiliki stadion, untuk dipakai homebase Arema FC.
Akibatnya, Arema FC harus menjamu tim-tim kontestan Liga 1 musim 2022/2023 lalu, di stadion milik polisi. Stadion PTIK di Jakarta Selatan.
Tak heran jika menghadapi Liga 1 musim 2023/2024 mendatang, masalah perizinan itu menjadi perhatian besar. Terutama ketika Arema FC bakal menggunakan Stadion Gajayana, sebagai homebase mereka.
Dan setelah izin dari pemilik stadion, yakni Pemkot Malang sudah turun. Kini Arema FC bisa bernafas lega, menyusul turunnya izin dari kepolisian.
Kepastian izin dari Polresta Malang Kota, untuk seluruh laga Arema FC, bisa digelar di Kota Malang, disampaikan manajer Tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
“Izin semua sudah kami kantongi. Dari Polresta Malang Kota juga sudah. Karena prioritas kami ya main di Stadion Gajayana,” jelas Wiebie.
Justru karena izin polisi sudah turun, proses kerjasama pengelolaan Stadion Gajayana, semakin dikebut. Pertemuan-pertemuan dengan Pemkot Malang, terus dilakukan.
Terbaru, General Manager Arema FC, Yusrinal ‘Inal’ Fitriandi, sudah bertemu dengan Kadisporapar Kota Malang.
Dalam pertemuan yang digelar Senin (22/5/2023) kemarin, Pemkot Malang meminta manajemen Arema FC, membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Setelah jadi RAB, akan dianalisa bersama. Apakah sesuai kebutuhan. Termasuk menyamakan nominal biaya renovasi versi Pemkot Malang.
“Ini kan kami masih pembicaraan dengan Pemkot. Kemarin (Senin, Red.) sudah ketemu. Diskusinya konstruktif banget. Kami lagi menyusun anggaran untuk perbaikan. Nanti kami serahkan ke Pemkot lagi untuk dianalisa,” katanya.
Besaran biaya renovasi yang dikeluarkan Arema FC nantinya, jelas Inal, bersifat dana talangan. Yang nantinya akan dihitung sesuai harga sewa Stadion Gajayana. Bahkan untuk mempercepat penyelesaian, rencananya awal Juni progres renovasi akan segera dimulai. Mengingat kick off Liga 1 musim 2023/2024, bakal dimulai awal Juli 2023.
“Nanti besarannya akan di kompensasikan dalam bentuk kerjasama pengelolaan. Target nya akhir Mei ini PKS (perjanjian kerjasama) sudah bisa rampung dan awal Juni kita sudah bisa jalan renovasi,” ujar Inal.
Pria berkacamata ini juga mengakui, apa yang dipersepsikan Pemkot Malang, dengan Arema FC terkait anggaran renovasi, sudah sama.Artinya dari konsep yang senafas tersebut, menjadikan rencana renovasi dianggap tidak ada masalah.
Tetapi jika melihat timeline dimulainya renovasi, dengan waktu kick off kompetisi yang berdekatan, Arema FC pun mulai mengantisipasi dengan mencari home base baru.
Paling tidak homebase itu akan dipakai untuk awal-awal musim kompetisi. Ketika Arema FC masih belum bisa menggunakan Stadion Gajayana.
Tim Singo Edan membidik sejumlah tempat, untuk homebase salah satunya adalah Bali. Sebab, rencananya Arema FC akan bermain di luar untuk 3 hingga 4 laga kandang di awal musim Liga 1 2023/2024.
“Artinya kami tidak bisa pakai itu karena masih dalam renovasi. Makanya kami harus mencari alternatif stadion (di luar Malang) mungkin untuk 3 sampai 4 home kami di awal musim,” ujar Inal.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Baihaqi mengatakan, mereka kini sedang mencari titik temu pola pemanfaatan aset milik daerah karena Stadion Gajayana milik Pemkot Malang.
Pemkot Malang dan Manajemen Arema FC akan mengacu pada Permendagri 19 tahun 2016 tentang pedoman pengelolaan barang milik daerah.
“Ada progres dan masukan dari kedua belah pihak sudah ada titik temu. Arema kami minta menyusun RAB untuk melakukan perbaikan Stadion.”
“Titik utamanya singel seat (kursi) dan lampu. Dalam minggu ini akan dihitung angkanya (nominal) baru diserahkan kembali ke Pemkot. Lalu akan kita hitung dulu,” kata Baihaqi. (*/ Ra Indrata)
The post Izin Polisi untuk Homebase Arema FC di Stadion Gajayana Kota Malang Sudah Turun appeared first on infomalangraya.com.