JAGONGAN MLEBU METU: #KotaMalangTidakBaikBaikSaja*
Dalam sebuah keluarga yang sudah terlanjur menjadi toxic, justru anak yang bermental dan berpikiran sehat dianggap sebagai orang yang salah atau sakit. Sehingga, ketika anak tersebut berani menyuarakan aspirasinya, justru dianggap sebagai pengganggu. Anak yang mencoba mengutarakan kebenaran dan kejujuran, justru diperlakukan seperti pemberontak yang melawan. Oleh karena itu, anak tersebut harus segera diintimidasi, dibuli hingga dilecehkan dengan berbagai justifikasi yang tak berdasar bukti. Celakanya, masyarakat sekitarnya yang tidak tahu bahwa keluarga tersebut sudah menjadi toxic, justru ikut membantu menyudutkan anak yang bermental dan berpikiran sehat tersebut. Bahkan, melabeli anak tersebut dengan sebuatan Anak Durhaka. Bukankah demikian itu, yang saat ini terjadi di Kota Malang? Itulah kenapa saat ini Kota Malang Tidak Baik-Baik Saja!
Para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang, saat ini seperti menjadi Anak Durhaka yang sedang melawan orang tuanya (Pemkot Malang), karena munculnya Social Movement #KotaMalangTidakBaikBaikSaja. Setelah 10 hari yang lalu hastag #KotaMalangTidakBaikBaikSaja muncul dan viral di berbagai media sosial dan pemberitaan, justru muncul berbagai upaya intimidasi, buli dan justifikasi yang tak berdasar bukti. Para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang, dituduh hanya sedang memperjuangkan kepentingan kelompoknya saja. Ada juga tuduhan bahwa para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang yang selama ini berkegiatan di Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, sudah mendapatkan subsidi dari APBD Kota Malang sebesar 1 Miliar Rupiah setiap tahunnya. Dan masih banyak berbagai bentuk intimidasi, buli dan justifikasi yang tak berdasar bukti.
Celakanya, Pemkot Malang sebagai “Orang Tua” justru meresponnya tidak serius. Seperti sedang membiarkan Vibe Toxic terus disebarkan di Kota Malang. Ada apa dengan Pemkot Malang sebagai “Orang Tua” yang seharusnya bertanggung jawab untuk mendengarkan aspirasi dari anak-anaknya? Ataukah memang Pemkot Malang punya rencana busuk yang sedang dipersiapkan dan disembunyikan? Bukankah itu semakin membuktikan bahwa memang ternyata Kota Malang Tidak Baik Baik Saja? Bukan hanya pada bidang ekonomi kreatif. Tetapi juga pada bidang-bidang lainnya yang ada di Kota Malang. Itulah kenapa ketika hastag #KotaMalangTidakBaikBaikSaja muncul dan viral, justru dimanfaatkan oleh orang-orang atau komunitas lainnya, yang merasakan relasi dan rasa yang sama. Bahwa Kota Malang saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Benarkah demikian?
Agenda Jagongan Mlebu Metu yang mengangkat tema utama #KotaMalangTidakBaikBaikSaja adalah rangkaian dari Social Movement yang akan terus digerakkan oleh para pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang. Bahkan saat ini, sudah ada beberapa komunitas lainnya, yang ikut bergerak menyuarakan asprasi #KotaMalangTidakBaikBaikSaja. Memang, dalam situasi dan kondisi saat ini, yang semakin meluasnya Vibe Toxic, sangat dibutuhkan peran aktif dari orang-orang yang bermental dan berpikiran sehat. Semoga, ke depan kita semuanya bisa semakin mengikis Vibe Toxic di Kota Malang. Agar kita bersama bisa membangun masa depan Kota Malang lebih Gemilang. Bukan sekedar Mbois Berkelas. Buat apa menjadi Mbois Berkelas, kalau ternyata di dalamnya hanyalah menjadi keluarga yang semakin penuh dengan Vibe Toxic?
Jagongan Mlebu Metu akan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 20 Mei 2025, pukul 19.00 WIB Sampai Selesai, di Gedung MCC Kota Malang. Acara ini terbuka untuk umum. Siapapun boleh ikut hadir langsung. Boleh menyuarakan aspirasinya untuk membangun Kota Malang. Boleh mempersembahkan karya-karyanya, baik berupa musik, puisi dan lain-lainnya. Kita semuanya sudah bersepakat, bahwa dalam acara Jagongan Mlebu Metu ini, yang kita bawa adalah Vibe Positif, bukan Vibe Toxic. Yang kita persembahkan adalah Rasa Cinta, Kasih Sayang dan Welas Asih, kepada Kota Malang dengan segenap kekurangan, kelebihan serta problematikanya. Kita tidak sedang mencari siapa yang salah, juga tidak sedang meluapkan kebencian kepada siapapun. Meskipun, mungkin saja kita akan sedikit mencubit atau bahkan menampar Pemkot Malang. Tetapi itu semuanya kita niatkan untuk membangunkan Kesadaran. Bukan untuk menyakiti ataupun membenci. Bukankah adakalanya tamparan juga sangat dibutuhkan untuk menyadarkan siapapun yang sedang angkuh dan sombong? Agar mereka tidak lupa diri!
Siapapun boleh ikut hadir dan berpartisipasi langsung. Sekali lagi, bawa Vibe Positif. Jangan bawa Vibe Toxic. Rasa Cinta kita semuanya kepada Kota Malang sedang diuji saat ini. Siapapun pemimpinnya di Kota Malang, siapapun pejabatnya, dan apapun yang terjadi ke depannya, kita semuanya tetap mencintai Kota Malang dengan setulus hati serta segenap jiwa dan rasa. Benarkah kalian mampu mencintai Kota Malang setulus itu? Coba tanyakan pada hati nuranimu. Lalu, hadirlah dan nyatakanlah cintamu kepada Kota Malang dalam acara Jagongan Mlebu Metu. Karena cinta adalah Kata Kerja, bukan sekedar kata-kata. Pembuktian cinta yang terbaik adalah dengan mempersembahkan karya, bukan hanya sekedar bermanis muka dan mengumbar janji manis belaka.
Setulus apa cintamu kepada Kota Malang, ketika saat ini Kota Malang sedang tidak baik-baik saja?
Wahyu Eko Setiawan/ Sam WES
Koalisi Kreatif Kota Malang (KOKKAM)