Jerman Tolak Klaim Peta ‘Timur Tengah Baru’ Penjajah ‘Israel’

InfoMalangRaya.com—Pemerintah Jerman menyatakan penolakan terhadap klaim Perdana Menteri (PM) ‘Israel’ Benjamin Netanyahu terkait peta baru Palestina yang disebut “Timur Tengah Baru”. Sebelumnya, Netanyahu memamerkan peta tanpa keberadaan Negara Palestina pada Sidang Umum PBB Ke-78 di New York, AS.
“Menampilkan peta yang tidak menunjukkan wilayah wilayah diduduki atau dicaplok. Dapat dikatakan adalah sesuatu yang tentu saja kami tolak,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Sebastian Fischer saat konferensi pers di Berlin, Jerman, dilansir dari laman Anadolu Agency.
Fischer mengatakan, hal dilakukan Netanyahu tidak membantu dalam upaya mencapai “solusi dua negara”. Sebab, kata dia, Jerman tetap berkomitmen pada “solusi dua negara” (Two State Solution), yaitu ‘Israel’-Palestina.
“Solusi Dua Negara” (Two State Solution) adalah gagasan yang tidak pernah disetujui bangsa Palestina, yang berarti membagi wilayah milik mereka yang kini dijajah ‘Israel’.
Bahkan, kata dia, Jerman mendesak semua pihak untuk meningkatkan upaya diplomatik guna mengakhiri permusuhan ‘Israel’-Palestina. Palestina telah merdeka, namun kedaulatannya telah direnggut ‘Israel’ dalam puluhan tahun.
“Jelas bahwa kami terus berpegang teguh pada tujuan solusi dua negara,” ujar Fischer. Netanyahu berpidato di hadapan Majelis Umum PBB, pada Jumat (22/9/2023) lalu.
Netanyahu menunjukkan sebuah peta bernama “Timur Tengah Baru”, tanpa menyebutkan sama sekali wilayah Palestina sebagai negara. PM Israel satu ini, dikenal dengan pemerintahan sayap kanannya, secara luas dipandang sebagai paling ekstrem dalam sejarah ‘Israel’.
Karena Netanyahu sejak lama ingin mengambil semua wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat didudukinya. Kemudian, Yerusalem Timur dan Gaza.
Wilayah wilayah Palestina tersebut, telah diduduki secara ilegal oleh ‘Israel’ sejak 1967, dengan pengecualian Gaza. Sebab, penjajah telah menarik pasukannya pada 2005 dari Gaza, namun mereka tetap melakukan invansi mencengkram ekonomi Palestina di pesisir wilayah padat penduduk.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *