Jumlah Kasus Masih Tinggi, Dinkes Kota Malang Imbau Deteksi Dini Dua Penyakit Ini

MALANG RAYA14 Dilihat

InfoMalangRaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengimbau masyarakat agar bisa melakukan deteksi dini terhadap penyakit kanker serviks dan payudara. Hal tersebut lantaran jumlah kasus dua penyakit tersebut terbilang masih tinggi. 

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Winindar mengatakan, deteksi dini menjadi salah satu upaya pencegahan. Apalagi saat ini seluruh puskesmas di Kota Malang telah memiliki fasilitas pemeriksaan dua penyakit tersebut. 

Baca Juga : Polresta Malang Kota Tetapkan Tersangka Baru Kasus Perdagangan Orang Pekerja Migran

Pihaknya mencatat, dari sebanyak 300 orang yang telah menjalani deteksi dini penyakit tersebut, 12 persen diantaranya berpotensi terkena kanker serviks dan payudara. Atau ada sebanyak 36 orang yang berpotensi. 

Menurutnya, angka tersebut termasuk sangat besar. Sebab seharusnya, dari jumlah yang melakukan deteksi dini, angka yang berpotensi tidak boleh lebih dari 10 persen. 

“Angka tersebut sangat besar, karena seharusnya tidak boleh lebih dari 10 persen. Kami berharap masyarakat menjadi stadium lanjut, untuk bisa mendeteksi. Kalau masih stadium awal, kita masih bisa memberikan pelayanan. Konsepnya sedini mungkin bisa dikenali, secepatnya kita bisa memberikan penanganan yang tidak terlambat,” ujarnya.

Tak hanya itu, untuk mencegah terjadi kanker serviks, Dinkes Kota Malang juga menyediakan imunisasi Human Papillomavirus (HPV). Di mana imunisasi ini diberikan gratis bagi anak usia sekolah. Yakni di kelas 5 dan 6 SD serta kelas 3 SMP.

“Saat ini, imunisasi HPV untuk siswa SMP kelas 3 kami targetkan selesai pada Februari 2025. Dari 6.500 target sasaran di Kota Malang, sudah sekitar 60 persen atau 3.000 siswa yang mendapatkan vaksin,” tuturnya.

Ia pun berharap bahwa program itu dapat dukungan dari para orang tua. Sebab, vaksin HPV yang disediakan di fasilitas kesehatan (faskes) swasta, memiliki harga sebesar Rp 1 juta untuk setiap dosisnya. 

Baca Juga : Penanganan Anak Tidak Sekolah Turun Signifikan, Pj Wali Kota Malang Rancang Program Motivasi

 

Selain itu, Kota Malang telah mengajukan permintaan stok vaksin tambahan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Tentu hal tersebut dimaksudkan agar cakupan imunisasi semakin luas.

Dirinya menjelaskan, penyebab kanker ini tidak bisa dipastikan secara tunggal. Karena itu, Meifta mengimbau agar perempuan yang telah menikah atau berusia diatas 30 tahun dapat rutin melakukan pemeriksaan. 

“Minimal enam bulan sekali melakukan pemeriksaan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri. Jika ada benjolan kecil seperti bisul yang tidak terasa sakit, segera pastikan ke dokter,” tuturnya.

Menurutnya kanker serviks dan payudara lebih sering menyerang pada perempuan. Sedangkan pada laki-laki kasus tersebut jarang terjadi karena pengaruh hormonal. Dengan adanya deteksi dini dan pencegahan tepat, diharapkan angka kasus kanker di Kota Malang dapat ditekan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *