InfoMalangRaya – Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana saat ini tengah menyusun sebuah buku tentang Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang telah menewaskan 135 orang. Perwira polisi dengan dua melati di pundaknya ini mengatakan, buku bertemakan Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 ini merupakan sebuah tulisan yang berisi segala hal yang dirasakan oleh dirinya beserta para personel Polres Malang lainnya. “Sebenernya (buku yang disusun) lebih ke tentang apa yang saya rasakan, teman-teman polres rasakan, kesedihan, keterpurukan yang dari situ kami coba ambil hikmah dan bangkit bersama-sama dengan keluarga korban kanjuruhan. Esensinya itu,” ungkap Kholis kepada JatimTIMES.com.
Baca Juga :
Korsleting Listrik Diduga Picu Kebakaran Rumah Kontrakan di Wagir Malang
Pihaknya menyebut, bahwa penyusunan buku Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang muncul dari pemikirannya ini masih dalam tahap penyusunan. Pasalnya, perlu adanya perbaikan-perbaikan dan penambahan data untuk memperkuat isi dari buku tersebut. “Kalau penyusunan bukunya masih under construction. Karena setelah saya baca-baca masih ada yang kurang dan perlu saya lengkapi,” kata Kholis. Kholis pun meminta saran dan masukan dari berbagai pihak, termasuk kepada kawan-kawan awak media, utamanya yang pada saat kejadian Tragedi Kanjurugan 1 Oktober 2022 berada di Stadion Kanjuruhan sedang melakukan agenda peliputan. Menurutnya, saran dan masukan dari kawan-kawan awak media sangat dibutuhkan untuk memperkuat data dan melengkapi isi buku yang sedang disusun. Pasalnya, pada saat peristiwa berlangsung, kawan-kawan awak media sedang melakukan agenda peliputan serta membantu mengevakuasi para korban. Baik korban luka-luka maupun meninggal dunia. “Saya berharap teman-teman media juga bisa memberikan masukan atas buku itu dan mudah-mudahan nanti bisa menjadi guidance (panduan) agar tidak terulang lagi,” tutur Kholis. Sementara itu, selain sedang melakukan penyusunan buku tentang Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, Kholis juga terus berupaya berpihak terhadap keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga :
Jenderal Hamengkubuwono: Panggilan Bung Karno untuk Sultan Kesembilan Yogyakarta
Termasuk memberikan dorongan kepada pemerintah agar Gate 13 tidak dibongkar dan dibiarkan sesuai dengan aslinya. Selain itu, pihaknya juga mendorong agar pembangunan Monumen Peringatan Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 dapat terealisasi sesuai dengan keinginan para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Lebih lanjut, pihaknya juga secara rutin memberikan bantuan bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan agar dapat meningkatkan perekonomian di keluarganya. Salah satunya memberikan bantuan modal usaha serta memberikan peluang kerja. “Kami tidak pernah lepas tangan, keberpihakan kami jelas kepada keluarga korban kanjuruhan. Kami juga tidak akan melupakan adanya tragedi karena ada hikmah besar bagi Polres Malang,” pungkas Kholis.