InfoMalangRaya.com — Seorang bocah laki-laki Palestina meninggal karena serangan panik parah ketika zionis Israel membombardir Gaza pada Rabu (10/05/2023).
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Tamim Dawood yang berusia 5 tahun, sedang menjalani perawatan untuk penyakit jantung dan keadaannya membaik secara medis sebelum Israel melancarkan serangannya ke Jalur Gaza pada Selasa.
Saat bom jatuh di Gaza, suara ledakan menyebabkan Dawood mengalami serangan panik parah di Dawood dan dia segera dilarikan ke rumah sakit.
“Tamim tetap dalam perawatan intensif tetapi tidak responsif. Para dokter memberi tahu kami bahwa dia meninggal pada Rabu dini hari karena jantungnya tidak dapat menahan rasa takut,” kata ibunya kepada media setempat.
Layanan kesehatan Gaza telah dihancurkan oleh blokade Israel selama bertahun-tahun, dan anak-anak menjadi saksi atas dampak fisik dan mental dari pendudukan dan serangan – baik selama masa konflik maupun dalam periode yang relatif tenang.
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengumumkan pada bulan Oktober bahwa lebih dari separuh penduduk Jalur Gaza menderita gangguan psikologis akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir selama lebih dari satu dekade.
Berbicara kepada The New Arab, Jamil Suleiman Ali, direktur jenderal kesehatan mental di kementerian mengatakan bahwa “selama lebih dari 15 tahun, penduduk menderita kondisi kehidupan dan ekonomi yang memburuk akibat kekerasan Israel terhadap Jalur Gaza”.
Menurut pejabat tersebut, antara 50-60% penduduk Gaza menjadi sasaran kekerasan Israel yang berdampak pada kesehatan mental mereka.
Gaza tidak memiliki pusat khusus yang memadai untuk merawat orang muda yang menderita masalah kesehatan mental.
“Lukanya tidak terbatas pada tubuh, tapi ada luka psikis yang berdampak negatif yang bisa lebih parah dari luka fisik,” ujarnya.
Sejak 2007, Israel telah memberlakukan blokade yang diperketat di daerah kantong pantai, rumah bagi lebih dari 2,3 juta orang.*
Leave a Comment
Leave a Comment