JAWA TIMUR MALANG RAYA

KH Baidowi Muslich Berpulang, Kota Malang Kehilangan Sosok Ulama Panutan

21 2 3

Info Malang Raya – Kota Malang tengah berduka atas wafatnya KH Baidowi Muslich, seorang ulama yang selama ini dikenal luas karena kharisma, ilmu, dan dedikasinya terhadap dunia pendidikan dan dakwah Islam. Beliau wafat pada Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 09.15 WIB, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar pondok pesantren, masyarakat, hingga kalangan pemerintahan.

nthj

KH Baidowi Muslich merupakan pengasuh Pondok Pesantren Anwarul Huda, sekaligus penasihat di PP Miftahul Huda. Tak hanya itu, beliau juga menjabat sebagai Ketua MUI Kota Malang periode 2001–2026 serta menjadi tokoh penting di berbagai organisasi Islam, termasuk sebagai Ketua Majelis Mustasyar DMI Kota Malang dan pembina Yayasan Masjid Jami’ Agung.

Riwayat Singkat Sang Ulama

Dilahirkan di Desa Parijatah Kulon, Banyuwangi pada 17 Juli 1944, KH Baidowi Muslich tumbuh dalam lingkungan keluarga pesantren. Beliau adalah anak kelima dari tujuh bersaudara, putra dari pasangan KH Muslich Hanafy dan Hj Walijah Thoyib.

Pendidikan formal yang beliau tempuh meliputi SR, PGAP, PGAA, hingga jenjang doktoral di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang pada tahun 1968. Di sisi lain, pendidikan non-formalnya ditempuh di berbagai lembaga keagamaan, termasuk MADIN dan pondok pesantren sejak 1958 hingga 1985.

Perjalanan Karier dan Pengabdian

Selama lebih dari tiga dekade, KH Baidowi Muslich mengabdi sebagai guru agama PNS, baik di SDN maupun SMEAN, lalu berlanjut ke Kantor Kemenag Kota Malang hingga tahun 2000. Pengabdian beliau tak berhenti di situ. Ia aktif di berbagai organisasi, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Thariqah Mu’tabarah, serta memimpin berbagai lembaga keislaman strategis.

Di antaranya:

  • Ketua MUI Kota Malang selama lebih dari dua dekade

  • Ketua DMI Kota Malang

  • Kepala PP Miftahul Huda sejak 1965

  • Pembina berbagai media dakwah seperti Tabloid Media Ummat, Buletin Al-Huda, dan Al-Anwar

Kontribusi dalam Dunia Literasi Islam

Selain dikenal sebagai pengasuh pesantren dan tokoh organisasi, KH Baidowi juga produktif dalam menulis. Karya-karyanya mencakup berbagai tema keislaman, di antaranya:

  • Butir-butir Mutiara (1 & 2)

  • Ahlussunah Wal Jama’ah

  • Tertib Ibadah Haji & Umroh

  • Gerakan Infaq 25

  • Qolbun Salim

  • Islam Nusantara

  • Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

  • Miftahul Jannah

  • dan puluhan judul lainnya

Sebagian besar karyanya dipublikasikan dalam bentuk buletin Jumat, buku, maupun artikel di media cetak Islam.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *