Performa Gemilang Allano Lima Mengubah Kekalahan Persebaya Surabaya
Kekalahan yang dialami oleh Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo dalam laga melawan Persija Jakarta memaksa pelatih Eduardo Perez untuk mengevaluasi strategi tim. Dalam pertandingan lanjutan Super League 2025/2026 pekan ke-9, Persebaya kalah dengan skor 1-3 dari lawannya.
Allano Lima, striker asal Brasil, menjadi momok bagi lini belakang Persebaya. Tidak hanya mencetak gol, ia juga menjadi motor serangan Persija sepanjang pertandingan. Permainannya penuh energi dan akurat dalam membaca ruang. Ia mampu mendistribusikan bola dengan cermat, mengatur tempo, hingga memecah konsentrasi barisan pertahanan Persebaya.
Persebaya Surabaya yang dikenal solid di kandang justru kewalahan menghadapi kecepatan dan kecerdikan Allano. Umpan-umpan progresifnya menjadi sumber ancaman nyata yang berujung pada tiga gol tim tamu.
Kekalahan ini terasa menyakitkan bagi tim asuhan Eduardo Perez. Hasil ini menegaskan bahwa Persebaya belum menemukan cara efektif untuk meredam serangan cepat ala Persija yang dikomandoi Allano.
Pelatih asal Spanyol itu pun tak punya pilihan selain melakukan evaluasi menyeluruh. Persebaya Surabaya perlu memperkuat organisasi lini belakang yang terlihat mudah terbuka setiap kali Persija menekan dari tengah.
Allano Tampil Tanpa Beban
Di sisi lain, Allano tampil seolah tanpa beban. Dia bermain dengan percaya diri tinggi, menciptakan peluang sekaligus menjadi eksekutor penalti yang memastikan kemenangan Persija di menit ke-73. Sepakan penaltinya begitu tenang, menembus jala gawang dan membuat skor berubah menjadi 1-3. Gol itu mematikan semangat Persebaya Surabaya yang berusaha bangkit di babak kedua.
Bagi Persija, kemenangan ini terasa seperti udara segar setelah dua hasil negatif sebelumnya. Macan Kemayoran sempat terpuruk akibat kekalahan beruntun dari PSM Makassar dan Borneo FC Samarinda. Namun di Surabaya, mental mereka kembali menyala. Allano menjadi simbol kebangkitan sekaligus pembuktian Persija masih punya taring tajam di kompetisi tertinggi Indonesia.
Dalam sesi flash interview, Allano tak bisa menyembunyikan rasa bahagia. Dia menyebut kemenangan ini adalah hasil kerja keras seluruh tim, bukan hanya kontribusinya di lapangan. “Pertama saya berterima kasih kepada Tuhan dan kedua kepada rekan-rekan satu tim saya. Ini adalah sebuah kemenangan yang sangat penting,” ujar Allano.
Kemenangan sebagai Pelajaran
Allano menegaskan timnya datang ke Surabaya dengan tekad besar untuk bangkit. Dua kekalahan sebelumnya dijadikan pelajaran agar Persija tampil lebih disiplin dan fokus. “Kami tahu bahwa pertandingan tandang akan sangat sulit. Tapi kami bekerja keras. Kemenangan ini bukan hanya untuk saya. Tapi untuk tim (Persija). Kami melakukan pekerjaan hebat di sini,” kata Allano menambahkan.
Pujian pun mengalir untuk sang pelatih Mauricio Souza. Menurut Allano, keberhasilan Persija tak lepas dari peran besar pelatih asal Brasil itu yang selalu menuntut anak asuhnya tampil maksimal. “Kami memiliki pelatih hebat yang selalu menuntut kami bekerja keras yang membuat kami ingin memainkan permainan yang hebat,” kata pemilik nama lengkap Allano Brendon de Souza Lima tersebut.
Motivasi dari Keluarga dan Rekan
Allano juga menyoroti dukungan keluarga dan rekan-rekannya sebagai sumber motivasi utama. Dia merasa performanya di lapangan adalah hasil dari kepercayaan dan kerja sama tim. “Tuhan, keluarga dan rekan-rekan saya. Tentu saja ini pekerjaan yang sulit. Tapi terima kasih, jika bukan karena teman-teman ku, semua ini tidak akan terjadi. Kami sangat senang dengan kemenangan ini,” tutur Allano.
Kemenangan di markas Persebaya Surabaya membuktikan daya juang Persija belum padam. Mereka menunjukkan identitas sebagai tim besar yang mampu bangkit di saat sulit. Di sisi lain, Eduardo Perez menghadapi pekerjaan rumah berat setelah kekalahan ini. Evaluasi mendalam menjadi keharusan agar Persebaya Surabaya tak kembali kehilangan poin di laga berikutnya.
Pasalnya, lini tengah dan pertahanan Green Force terlihat kehilangan koordinasi saat menghadapi pressing agresif Persija. Kombinasi Allano dan rekan-rekannya seperti menjadi kryptonite bagi sistem permainan Persebaya Surabaya. Kelemahan dalam mengantisipasi transisi cepat menjadi titik lemah yang dieksploitasi dengan sempurna oleh Persija. Setiap serangan balik dari Allano cs membuat pemain belakang tuan rumah kelimpungan.
Kekalahan ini diharapkan jadi alarm bagi Eduardo Perez untuk memperbaiki keseimbangan tim. Sebab, persaingan di Super League semakin ketat dan setiap kesalahan kecil bisa berdampak besar. Bagi Persija, tiga poin di Surabaya bukan sekadar hasil pertandingan. Kemenangan ini adalah momentum kebangkitan dan bukti kekuatan kolektivitas di bawah arahan Mauricio Souza.
Allano menjadi bintang sekaligus simbol semangat baru Macan Kemayoran. Dengan performa seperti ini, Persija kembali menunjukkan tajinya sebagai salah satu kandidat kuat di Super League 2025/2026. Sementara bagi Persebaya Surabaya, Allano Lima kini menjadi kryptonite yang perlu mereka waspadai di pertemuan berikutnya. Karena dari laga ini, satu hal jelas: saat Allano bersinar, Persija sulit dihentikan.







