InfoMalangRaya –
IMR, Jakarta: Anggota Komisi IV DPR RI Suhardika Duka mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan hilirisasi produk pertanian. Khususnya untuk komoditas beras dan jagung.”Dua produk pertanian itu sudah terproduksi final di dalam negeri, Kalau jagung sampai menjadi pakan ternak sudah terproduksi,” kata Suhardika dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Minggu (10/3/2024).Tak hanya produk pertanian, tetapi juga hasil perkebunan seperti minyak sawit. Untuk minyak sawit tidak hanya untuk ekspor dalam bentuk CPO, tetapi juga diekspor dalam bentuk minyak goreng. “Bahkan, sudah kita masukan ke biodiesel,” ujarnya.Namun, lanjut Suhardika, sejumlah pengusaha besar menguasai produk perkebunan di sektor sawit. Menurutnya, pengusaha besar hampir semua memiliki perkebunan dan pabrik kelapa sawit. “Dia juga memiliki pabrik minyaknya dan menjual sendiri. Di situ ada monopoli,” ujarnya. Menurut Suhardika, agar tidak terjadi monopli maka harus didorong BUMN-BUMN dan koperasi menguasai Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Sehingga, rakyat tidak masuk ke pengusaha besar dan sawit-sawit rakyat sebaiknya dikelola sendiri.”Pengelolaan mulai dari Tandan Buah Segar (TBS) sampai dengan CPO-nya dan minyak gorrengnya, bisa langsung ke pasar,” katanya. Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya hilirisasi sawit di Indonesia. Hal itu untuk meningkatkan nilai tambah pada sektor industri pertanian termasuk perkebunan.“Kita harus dorong hilirisasi, karena dengan hilirisasi kita bisa mendapatkan added value, kita ini negara besar, sawit kita terbesar dunia, apalagi kalau kita bersinergi dengan negara-negara lain” kara Mentan Amran seperti dikutip laman Kementerian Pertanian. Berdasarkan data United States Departement of Agriculture (USDA), Indonesia menjadi negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Yakni dengan produksi CPO mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) pada periode 2022/2023. Sebagai produsen sawit terbesar di dunia, Mentan Amran menyebut seharusnya Indonesia mampu menentukan harga sawit dunia.“Harusnya kita yang menentukan harga. Karena kita produsennya,” ujarnya.
Leave a Comment
Leave a Comment