InfoMalangRaya.com – Lima negara telah meminta warga negara mereka untuk meninggalkan Lebanon di tengah-tengah meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran antara ‘Israel’ dan kelompok Hizbullah Lebanon.
Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Belanda pada hari X mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke Lebanon dan mereka yang tinggal di sana untuk pergi karena penerbangan komersial masih beroperasi.
Jerman juga mengeluarkan peringatan perjalanan dan meminta warganya yang saat ini berada di Lebanon untuk meninggalkan negara itu.
“Warga Jerman yang berada di Lebanon diminta untuk segera meninggalkan negara itu. Situasi di perbatasan antara Israel dan Lebanon sangat tegang,” kata Kementerian Luar Negeri Jerman melalui akun X.
Pemerintah Kanada mendesak warga negaranya di Lebanon untuk meninggalkan negara itu di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-‘Israel’.
“Keselamatan dan keamanan warga Kanada di dalam dan luar negeri adalah prioritas utama Kanada,” kata Menteri Luar Negeri Melanie Joly dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Makedonia Utara juga meminta warganya pada hari Minggu untuk meninggalkan Lebanon sesegera mungkin karena situasi keamanan yang memburuk di sana.
Peringatan tersebut muncul setelah Kuwait pada hari Jumat mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke Lebanon dan mereka yang berada di dalam negara tersebut untuk pergi sesegera mungkin “mengingat situasi keamanan yang terjadi di wilayah tersebut.”
Inggris dan Amerika Serikat keluarkan peringatan perjalanan
Pada hari Rabu, Inggris dengan tegas menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon.
“FCDO menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Lebanon karena risiko-risiko yang terkait dengan konflik antara Israel dan Wilayah Palestina yang Diduduki,” kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan dalam sebuah pernyataan.
Pada tanggal 5 Juni, Kedutaan Besar AS di Beirut menyarankan warga negara AS di Lebanon untuk menghindari perjalanan ke daerah-daerah di sepanjang perbatasan dengan ‘Israel’ dan Suriah.
Ketegangan telah meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan ‘Israel’ di tengah-tengah serangan lintas batas antara kelompok Hizbullah Lebanon dan pasukan ‘Israel’ ketika Tel Aviv terus melanjutkan serangan mematikan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.700 orang sejak bulan Oktober setelah serangan oleh kelompok Hamas Palestina.*