InfoMalangRaya β Isu konservasi lingkungan dan potensi ancaman kerusakan ekosistem kawasan Hutan Lindung di Malang selatan menjadi perhatian serius Relawan Sahabat Alam Indonesia (SALAM). Atensi ini diwujudkan dengan ekowisata yang ramah bagi perlindungan habitat satwa liar agar tidak punah.
Head of General Affair Sahabat Alam Indonesia, Risang Monne mengungkapkan, beberapa upaya dan pendekatan dilakukan aktivis relawan SALAM. Fokusnya, membangun ekowisata di kawasan hutan lindung tersisa di Malang Selatan, yang juga bisa dimanfaatkan masyarakat setempat.
βFokus kami sejauh ini adalah menjaga ekosistem hutan pesisir, pengamatan satwa liar, juga analisis interpretasi pemanfaatan ekowisata,β tutur Risang Monne, Jumat (17/11/2023) petang.
Dikatakan Risang, sejak 2012 silam, Sahabat Alam Indonesia sudah mengenalkan alternatif mata pencaharian baru terhadap warga sekitar dan nelayan. Yakni, melalui aktivitas ekowisata, sebagai bagian dari benteng sosial perlindungan hutan lindung tersisa Malang selatan.
βYang sudah dirintis SALAM mulai dari pengembangan seafood, jungle tracking, dolphin trip, wildlife tour, dan lainnya,β terang Risang.
Akan tetapi, selama kurun waktu 2012-2023 dalam proses tersebut, salah satu yang berhasil masih di bidang wisata kuliner seafood.
Berikutnya, pada tahun 2017 lalu, menurutnya SALAM juga sudah memulai mengenalkan bagian lain dari ekowisata melalui wildlife tour. Yakni, dengan mengembangkan wisata bagi peminat birdwatching (pengamatan burung).
βAncaman kepunahan beberapa satwa burung bisa terjadi akibat perburuan. Birdwatching ini sebagai pengalih dari adanya perburuan yang masih tinggi di kawasan hutan lindung tersisa di Malang selatan,β tandasnya.
Aktivitas pengamatan burung ini, lanjutnya, diharapkan mampu mendatangkan para fotografer alam liar, mulai lokal hingga mancanegara, untuk juga mengabadikan keindahan-keindahan kehidupan alam liar di kawasan Malang selatan.
Dari kedatangan mereka, diharapkan pula bisa membawa nilai kebermanfaatan bagi warga lokal. Seperti, menyediakan jasa pemandu hutan hingga homestay yang dipunyai warga.
Untuk itu, kata Risang, SALAM terus menginisiasi jalur interpretasi ekowisata habitat satwa-satwa langka di kawasan Malang selatan.
Menurutnya, sebagai benteng perlindungan akhir, masyarakat sekitar juga dituntut aktif untuk membantu perlindungan kawasan khusus hutan lindung tersisa Malang selatan tersebut.
βHarapannya, generasi selanjutnya masih menjumpai satwa-satwa liar yang mungkin di tempat lain sudah sulit ditemui,β tandasnya. (ChoirulΒ Amin)
The post Lindungi Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan, Rintis Ekowisata Ramah Lingkungan appeared first on infomalangraya.com.