InfoMalangRaya, Indonesia – Marco Verratti mengaku sama sekali tidak menyimpan dendam kepada pelatih kepala Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique. Verratti merasa Enrique telah berlaku adil kepadanya.
Kehadiran Enrique mengakhiri petualangan 11 tahun Verratti di ibu kota Prancis. Pemain berumur 30 tahun itu saat ini merumput bersama tim Qatar, Al-Arabi. Verratti ditebus Al-Arabi dengan banderol 45 juta euro dan diikat hingga Juni 2025.
“Ketika kembali untuk menjalani latihan pramusim, saya bicara empat mata dengan Enrique. Dia mengatakan saya tidak punya tempat dalam rencananya di Paris. Dia adalah pelatih yang sangat bagus,” ujar Verratti seperti dikutip Football5Star dari L’Equipe.
“Saat ini, dia sedang berusaha memberikan yang terbaik untuk PSG. Saya tidak melihat keputusannya berdasar pada preferensi pribadi, tapi lebih kepada kebutuhan tim. Saya tidak pernah punya musuh karena saya selalu ingin segalanya jelas di awal,” sambung Verratti.
ALASAN MARCO VERRATTI PILIH MERANTAU KE QATAR
Keputusan Verratti pindah ke Qatar memang menimbulkan cukup banyak tanda tanya. Pasalnya, Verratti masih berada di usia prima dan dinilai mampu menunjukkan performa terbaik bersama tim Eropa hingga beberapa tahun ke depan.
Verratti mengaku memilih Qatar karena tidak mau datang ke Parc des Princes sebagai musuh PSG. Selain itu, Verratti juga memilih tawaran Al-Arabi karena ingin menjadi mentor bagi banyak pemain muda di Timur Tengah.
“Saya ingin mendapat pengalaman baru. Saya tidak mau bergabung ke tim Eropa karena bisa datang ke Parc des Princes dan menghadapi PSG sebagai lawan. Saya tentu berharap PSG merupakan tim terakhir saya di Eropa.”
“Saya kemudian mendapat tawaran dari Qatar. Tentu saja level permainan di sini tidak sama seperti di Prancis. Tapi, saya mendapat peran baru yaitu membantu mengembangkan liga dan menjadi mentor pemain-pemain muda. Sejauh ini, saya menikmati kedua peran tersebut,” tuntas Verratti.