InfoMalangRaya, Indonesia – Pemain Manchester City, Mateo Kovacic mengungkapkan salah satu penyesalan dalam kariernya di dunia sepak bola. Dia berharap bahwa dirinya bisa dilatih oleh Pep Guardiola di awal kariernya.
Kovacic sudah bermain sebagai pesepak bola profesional sejak usia 16 tahun di Dinamo Zagreb dan sudah bermain untuk klub-klub top seperti Inter, Real Madrid, Chelsea dan kini Manchester City.
Saat ini usianya masih 29 tahun dan dia masih memiliki karier yang panjang. Namun walaupun begitu, salah satu penyesalan terbesarnya adalah dirinya tidak pernah dilatih oleh Guardiola di awal kariernya.
”Ini luar biasa dan sulit karena saya belajar banyak hal baru dan saya ingin sekali dilatih pada usia yang lebih dini untuk mempelajarinya,” kata Kovacic seperti dilansir InfoMalangRaya dari Mirror.
“Tetapi tidak ada kata terlambat untuk belajar. Saya berpikir seperti itu. Jadi saya senang bisa belajar darinya dan apa yang dia katakan kepada Anda.
“Saya ingin sekali ada yang memberi tahu saya beberapa tahun yang lalu. Tapi ya, sekarang saya masih bisa belajar dan Anda benar-benar bisa mengatakan bahwa dia luar biasa.
“Saya sangat menikmatinya sejak saat pertama. Sulit di beberapa hari pertama, berhari-hari untuk memahami apa yang dia inginkan, ‘jangan pindah ke sana, pergi ke sana’.
“Jadi terkadang saya suka banyak berlari di lapangan, ‘pergi ke sana, ke sana’. Tapi dia mengatakan kepada saya, ‘Lebih tenang, jangan terlalu banyak berlari’. Jadi itu seperti sedikit kejutan bagi saya dan itu bagus.”
Mateo Kovacic Puji Josko Gvardiol
Selain merekrut Kovacic musim panas lalu, Man City juga merekrut pemain timnas Kroasia lainnya, Josko Gvardiol. The Cityzens bahkan sampai harus membuat Gvardiol menjadi bek termahal kedua di dunia untuk merekrutnya dari RB Leipzig. Kovacic yakin pemain berusia 21 tahun itu akan menjadi bek top.
“Saya memikirkan satu orang yang sangat bagus dan itu adalah Josko, yang masih muda. Saya pikir dia benar-benar bisa mendominasi sepakbola Eropa. Dia bisa membawa, terutama di Kroasia, bek tengah ke level lain, karena kami selalu berbakat bermain dari belakang, tapi dia punya sesuatu yang istimewa,” ucapnya.
“Bagaimana dia bisa masuk ke lini tengah, jadi saya pikir dia bisa menjadi pilihan bagi orang-orang Kroasia. Terutama sebagai pemain berkaki kiri, saya pikir mereka selalu istimewa, pemain berkaki kiri.”