Infomalangraya.com –
Satu dari lima orang akan mengalami penyakit mental selama hidupnya. Kesadaran akan kesehatan mental semakin meningkat, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dalam episode podcast Off the Charts kali ini, kami berbicara dengan Sarah Cassell, direktur layanan kesehatan mental rawat inap di Regions Hospital.
Dia berbicara dengan kami tentang hubungan budaya dengan stigma kesehatan mental, meningkatnya kebutuhan akan layanan kesehatan mental, dan banyak lagi. Dengarkan episodenya atau baca transkripnya.
Bagaimana pandemi mempengaruhi kesehatan mental
Pandemi merupakan peristiwa traumatis yang memberikan dampak besar terhadap kesehatan, termasuk kesehatan mental. Rumah sakit melihat semakin banyak pasien kesehatan mental yang datang dan peningkatan jumlah orang yang beralih ke penggunaan narkoba untuk mengatasinya. Sarah Cassell memperhatikan bahwa pasien yang datang ke Rumah Sakit Regions lebih sakit dan membutuhkan lebih banyak waktu rawat inap.
Tim perawatan juga mengalami penurunan kesehatan mental. Setelah bertahun-tahun merawat pasien selama pandemi, mereka mengalami tingkat masalah kesehatan mental yang lebih tinggi, termasuk kelelahan. Untuk membantu mendukung tim perawatan rawat inap di Rumah Sakit Regions, Sarah Cassell berupaya mengurangi stigma seputar kesehatan mental.
Mendukung pasien kesehatan mental dari semua latar belakang budaya
Kondisi kesehatan mental bisa menyerang siapa saja. Bukan hal yang aneh bagi dokter di Regions Hospital untuk melihat pasien dari latar belakang budaya yang berbeda dari mereka, namun hal ini dapat membuat penanganan masalah kesehatan mental mereka menjadi lebih sulit.
Salah satu langkah pertama dalam mendukung kesetaraan kesehatan mental adalah memberikan layanan dalam bahasa utama setiap pasien. Penyakit mental bisa jadi rumit untuk dijelaskan, dan beberapa bahasa tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan gejalanya. Hambatan bahasa dan miskomunikasi dapat memperburuk krisis kesehatan mental.
Karena Regions mengambil pendekatan interdisipliner dalam menangani penyakit mental, Sarah Cassell yakin hal ini membantu mengurangi miskomunikasi. Begitu banyak pakar berbeda yang berkumpul untuk berbicara dan mendengarkan setiap pasien, membantu semua orang merasa dipahami.
Memajukan pembicaraan mengenai kesehatan mental
Tim kesehatan mental rawat inap di Rumah Sakit Regions berupaya meningkatkan pemerataan kesehatan dalam menangani penyakit mental. Kami bekerja sama dengan Dewan Penasihat Pasien dan Keluarga (PFAC), sebuah kelompok yang berbagi masukan dari pasien mengenai kebijakan dan prosedur. Seorang mantan pasien Regions membantu menciptakan terapi mendengarkan, saat pasien dapat duduk bersama tim perawatannya dan sekadar berbicara. Kali ini adalah tentang mendengarkan pasien, bukan tentang memperbarui grafik medis, melanjutkan ke perawatan berikutnya atau mencoba untuk menyelesaikan janji temu.
Dengarkan episode ini untuk mendengar pendapat Sarah Cassell tentang upaya yang dilakukan untuk mengurangi stigma seputar kesehatan mental.