Meningkatnya pertempuran di Sudan membahayakan jutaan anak | Berita UNICEF

INTERNASIONAL180 Dilihat

Infomalangraya.com –

Sembilan anak tewas dan lebih dari 50 terluka sejak konflik pecah pada Sabtu, kata UNICEF.

Meningkatnya kekerasan antara pasukan militer yang bersaing di Sudan membahayakan jutaan anak, UNICEF memperingatkan saat pertempuran berlanjut untuk hari keenam.

Pertempuran antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter telah menimbulkan “korban yang menghancurkan bagi anak-anak negara”, Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Sedikitnya sembilan anak dilaporkan tewas dan lebih dari 50 terluka sejak konflik pecah pada Sabtu, kata pernyataan itu.

“Kami telah menerima laporan tentang anak-anak yang berlindung di sekolah dan pusat perawatan sementara pertempuran berkecamuk di sekitar mereka, rumah sakit anak-anak yang terpaksa dievakuasi saat penembakan semakin dekat, dan rumah sakit, pusat kesehatan, dan infrastruktur penting lainnya rusak atau hancur,” kata Russell.

Badan anak-anak PBB mengatakan pertempuran itu telah memperburuk situasi anak-anak yang rentan di negara itu. Lebih dari 50.000 anak dengan gizi buruk tidak lagi menerima perawatan yang mereka butuhkan, katanya.

Pasokan medis vital, termasuk lebih dari $40 juta vaksin dan insulin, berada dalam bahaya karena listrik padam dan hidup kembali, dan pertempuran membuat tidak mungkin untuk mengisi kembali generator dengan bahan bakar, kata pernyataan itu.

Sementara itu, serikat dokter mengatakan hingga 70 persen rumah sakit di ibu kota, Khartoum, dan negara bagian tetangga telah “tidak berfungsi”.

Organisasi Kesehatan Dunia juga telah memperingatkan bahwa rumah sakit kehabisan darah, peralatan transfusi, cairan infus dan pasokan vital lainnya akibat pertempuran, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai ribuan lainnya. Korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi karena tidak ada informasi tentang korban tentara dan RSF.

UNICEF menyerukan diakhirinya permusuhan dan mendesak semua pihak untuk “menghormati kewajiban internasional mereka untuk melindungi anak-anak dari bahaya dan untuk memastikan bahwa para pelaku kemanusiaan dapat dengan aman dan cepat menjangkau anak-anak yang membutuhkan”.

Gencatan senjata keempat, yang dapat membantu yang terluka mendapatkan perhatian medis dan organisasi kemanusiaan memberikan bantuan kepada warga sipil, tidak berlaku pada hari Rabu.

Masing-masing pihak menyalahkan yang lain karena gagal menegakkan gencatan senjata singkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *