InfoMalangRaya.com – Emigrasi orang Yahudi ke “Israel” (Aliyah) telah mengalami penurunan tajam sejak dimulainya Operasi Taufan Al-Aqsha, lapor The Times of Israel mengutip Biro Pusat Statistik Israel.
Surat kabar tersebut melaporkan bahwa jumlah pemukim Yahudi yang masuk ke “Israel” berkurang hampir separuhnya setelah operasi pada 7 Oktober. Menurut outlet berita tersebut, hanya 1163 yang beremigrasi ke wilayah pendudukan pada bulan Oktober dibandingkan dengan 2364 pada bulan September.
Disebutkan bahwa angka-angka ini sedikit meningkat pada bulan November, di mana 1534 orang bermigrasi, tetapi mereka “tetap jauh lebih rendah daripada bulan-bulan sebelumnya.”
Hal ini terjadi meskipun ada upaya ekstensif dari pihak berwenang entitas Zionis untuk menyelenggarakan konferensi dan acara-acara di luar negeri untuk menarik lebih banyak pemukim “Israel”.
Baca juga: Orang ‘Israel’ Dikabarkan Ramai-Ramai Beli Tanah, Siprus Utara Batasi Penjualan Properti
Setengah Juta Pemukim Yahudi Tinggalkan Palestina
Awal bulan ini, situs berita Zman Yisrael melaporkan bahwa setengah juta pemukim “Israel” telah meninggalkan wilayah pendudukan setelah Operasi Taufan Al-Aqsha, mengutip Otoritas Kependudukan dan Imigrasi “Israel”.
Selama bulan Oktober (dari 7 Oktober hingga 31 Oktober), sekitar 370.000 pemukim Yahudi “Israel”meninggalkan Palestina, dan selama bulan November, 139.839 lainnya meninggalkan Palestina.
Situs tersebut mencatat bahwa angka-angka ini tidak termasuk puluhan ribu pekerja asing dan diplomat yang telah meninggalkan Palestina setelah tanggal 7 Oktober karena kondisi yang memburuk.
Tercatat juga bahwa migrasi ke Palestina telah berkurang drastis tahun ini seiring dengan membaiknya kondisi di Ethiopia.
Selain itu, jumlah imigran menurun dari sekitar 20.000 pada kuartal pertama 2023 menjadi sekitar 11.000 pada kuartal ketiga. Pada minggu-minggu awal perang, migrasi hampir terhenti, dengan jumlah imigran ke Palestina sejak 7 Oktober kurang dari 1% dari jumlah pemukim “Israel” yang pergi.
Situs web tersebut menekankan bahwa beberapa media Israel salah mengartikan kembalinya 300.000 warga “Israel” ke Palestina sebagai gelombang migrasi yang signifikan, dengan mengabaikan fakta bahwa sebagian besar dari mereka yang kembali hanya kembali dari liburan.*
Baca juga: Gegara Perang, ‘Israel’ Rumahkan 600 Pegawai Bandara Internasional Ben Gurion
Leave a Comment
Leave a Comment