InfoMalangRaya.com– Kapal tanker Sounion yang mengalami kebakaran akibat serangan Houthi tampaknya mengalami kebocoran sehingga menumpahkan minyak ke laut, kata Pentagon.
Sounion yang berbendera Yunan mengalami serentetan serangan oleh Houthi pekan lalu, dan hingga saat ini masih mengalami kebakaran di Laut Merah dan sekarang tampaknya mulai mengalami kebocoran minyak, kata Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Jubir Pentagon Mayjen (AL) Patrick Ryder hari Selasa (27/8/2024) mengatakan pihak ketiga sedang berusaha untuk mengirimkan dua kapal tunda untuk membantu menyelamatkan Sounion, tetapi Houthi mengeluarkan ancaman akan menyerang mereka juga, lansir Reuters.
Kelompok pemberontak Yaman yang mendapatkan dukungan dari Iran itu sudah menenggelamkan dua kapal dan menewaskan sedikitnya tiga awak kapal dalam aksi mereka menarget kapal-kapal yang berlayar di sekitar Laut Merah kurun 10 bulan terakhir.
Sounion adalah kapal ketiga yang dioperasikan oleh Delta Tankers yang berpusat di Athena yang menjadi sasaran Houthi di Laut Merah bulan ini.
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree dalam pernyataan yang disiarkan di televisi mengatakan bahwa serangan terhadap kapal tanker itu dilakukan karena Delta Tankers melanggar larangannya untuk memasuki pelabuhan di kawasan Palestina yang diduduki Zionis Israel.
Ryder mengatakan bahwa pihak militer AS sedang berunding dengan mitra-mitranya di kawasan itu guna membantu kapal tersebut dan mencari cara terbaik untuk mengatasi dampak lingkungan yang kemungkinan timbul.
Kapal tankeri itu membawa 150.000 ton minyak mentah dan kebocorannya berpotensi menjadi salah satu yang terbesar.
Tumpahan minyak terbesar yang pernah tercatat terjadi pada tahun 1979, ketika sekitar 287.000 metrik ton minyak tumpah dari kapal Atlantic Empress menyusul insiden tabrakan dengan sebuah kapal pengangkut minyak mentah lainnya di Laut Karibia di lepas pantai Tobago saat terjadi badai, menurut International Tanker Owners Pollution Federation.*