East Rutherford (IMR) – Kylian Mbappe memang belum dipastikan jadi starter melawan Paris Saint-Germain di semifinal Piala Dunia Antarklub Kamis (10/7) dini hari. Tetapi, berkaca dari laga kontra Juventus di 16 besar (2/7) dan Borussia Dortmund di perempat final (6/7) ketika dia main sebagai pengganti, Mbappe sangat mungkin tetap diturunkan entrenador Real Madrid Xabi Alonso.
Ya, motivasi Donatello–julukan Mbappe–bakal berlipat lantaran melawan mantan timnya itu. Mbappe total tujuh musim memperkuat PSG mulai 2017–2018 hingga musim lalu. Total, dia mempersembahkan 15 gelar minus Liga Champions. Ironisnya, ketika dia memutuskan hengkang ke Real musim ini, PSG malah juara Liga Champions.
“Kondisinya (Mbappe, Red) belum 100 persen. Tetapi, dia terus membaik dan berpeluang main di semifinal,” ucap Xabi dikutip ESPN. Mbappe memang baru saja pulih dark gastroenteritis yang membuatnya absen di 3 laga fase grup.
Tetapi, spirit Mbappe untuk laga melawan PSG bukan sekadar nostalgia senang-senang bersua tim dan rekan lama. Melainkan juga ada dendam kepada entraineur Luis Enrique.
Ketika menjalani musim terakhirnya bersama PSG musim lalu, Lucho–julukan Enrique–beberapa kali sengaja mencadangkan Mbappe. Baik itu diparkir atau menjadi pemain pengganti.
Salah satu tujuan Enrique kala itu adalah membiasakan timnya tampil tanpa Mbappe. Dia juga sempat berujar bahwa timnya menyerang dan bertahan lebih baik tanpa Mbappe. Dia juga mengatakan bahwa PSG bisa juara Liga Champions tanpa Mbappe. Ucapan yang terbukti musim ini.
Tetapi, itu sudah terlanjur menyakiti perasaan Mbappe. Bahkan, bisa saja dia berubah pikiran untuk memperpanjang kontrak dengan PSG jika perlakuan dari Enrique baik kepadanya. Faktanya, Mbappe musim lalu mencetak 44 gol dari 48 laga. Tanpa itu, Enrique sangat mungkin tidak akan memenangi treble musim lalu.
“Kami tidak peduli siapa pun lawannya, termasuk di semifinal (vs Real, Red). Tujuan utama kami adalah ke final (dan juara, Red)” ujar Enrique dilansir AP. (dio)