InfoMalangRaya – Angkutan Bus Pariwisata di Kota Batu dilakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan atau Ramp Check dalam tiga hari terakhir. Ramp Check dilakukan petugas Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Dinas Perhubungan (Diskub) Kota Batu di sejumlah titik. Hasilnya, puluhan bus pariwisata dinyatakan tidak laik operasi. Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu Hendry Suseno. Ramp Check tersebut dilakukan beruntun sejak awal libur panjang akhir pekan pada momen Waisak. Hingga Sabtu (25/5/2024) hari ketiga telah tercatat sebanyak lebih dari 90 bus diperiksa.
Baca Juga :
Didik Gatot: 4 Parpol Bakal Berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pilkada Kota Batu 2024
“Hasil data terbaru pada hari ketiga, hari ini masih berproses. Banyak temuan yang memang tidak laik operasi,” ujar Hendry saat dikonfirmasi JatimTIMES, Minggu (26/5/2024). Dinas Perhubungan mencatat, pada hari pertama Ramp Check, Kamis (23/5/2024) sebanyak 30 lebih bus wisata diperiksa. Hasilnya, hanya 3 bus yang dinyatakan laik operasi dan layak jalan. Di hari kedua, Rabu (24/5/2024) sebanyak 10 dari 21 bus dinyatakan tak laik operasi. Sedangkan di hari ketiga sebanyak 39 bus dilakukan Ramp Check, dan hanya 10 bus yang dinyatakan laik operasi. Totalnya sekitar 58 bus tak laik operasi. Dikatakan, pemeriksaan kendaraan angkutan wisata itu dilakukan di sejumlah titik, salah satunya di Jatim Park 2 Kota Batu. Pengecekan masih berlangsung hingga hari ini. Hendry menyebut, puluhan bus yang terjaring itu didapati beberapa kelengkapan yang kurang, selain adanya ketidaklayakan pada teknis kendaraan. Di antaranya kelayakan ban yang tidak memenuhi standar, tidak adanya izin wisata, hingga masa berlaku STNK yang telah melewati batas. Hendry menyampaikan, jika saat ini hanya dikenakan tindakan sementara berupa imbauan dan teguran atau peringatan. Hasil dari Ramp Check menjadi bahan evaluasi yang dilaporkan Dishub ke Kementrian Perhubungan.
Baca Juga :
Berantas Miras di Jombang, Polisi Amankan Ratusan Botol Sekaligus Penjualnya
“Inspeksi pengawasan yang dilakukan sifatnya imbauan dan teguran, agar PO Bus itu kedepan kendaraan pariwisatanya layak. Keamanan dan kenyamanan prioritas bagi wisatawan. Dengan kejadian viral beberapa waktu lalu tidak diharapkan terjadi lagi,” jelasnya. Dia berharap agar pengusaha PO Bus Pariwisata lebih aktif dan tidak sembunyi-sembunyi demi keamanan kendaraan. Sebab, masalah ini terus dilakukan evaluasi Dirjen Darat Kemenhub. “Tindaklanjutnya, akan kami instruksikan Kabid Angkutan untuk menganggarkan khusus Ramp Check. Meski sudah beroperasi di Provinsi dan Kemenhub, Kota Batu ini jujugan wisata yang perlu perhatian lebih,” terangnya.