InfoMalangRaya.com– Electricity Company of Ghana (ECG), hari Kamis (29/2/2024) memutus aliran listrik gedung parlemen Ghana disebabkan tunggakan tagihan yang mencapai 23 juta cedi atau sekitar $1,8 juta.
Listrik padam saat anggota parlemen memperdebatkan pidato kenegaraan tahunan presiden.
Rekaman video yang dibagikan media lokal menunjukkan para wakil rakyat melantunkan “Dumsor, dumsor”, yang artinya listrik padam dalam bahasa lokal Akan.
Beberapa menit kemudian generator cadangan menyalakan sejumlah lampu di ruangan rapat, tetapi kebanyakan ruangan lain tetap gelap hampir sepanjang hari sebelum akhirnya aliran listrik dipulihkan.
Direktur Komunikasi ECG William Boateng mengatakan kepada Reuters pihaknya terpaksa memutus aliran listrik karena parlemen menolak untuk “menghormati permintaan pembayaran tagihan”.
Aliran listrik dipulihkan setelah parlemen membayar 13 juta cedi dan berjanji akan melunasi sisanya dalam waktu satu pekan, kata Boateng.
Pejabat keuangan parlemen Ebenezer Ahumah Djietror membantah pihaknya memiliki besaran tunggakan seperti yang dinyatakan ECG.
Menurutnya ECG tidak beres dalam melakukan pencatatan pembayaran yang dilakukan oleh parlemen dan bersikeras mengatakan bahwa tunggakan tagihan listriknya hanya sekitar $950.000.
Perusahaan listrik Ghana, yang mengalami kesulitan keuangan disebabkan tunggakan tagihan, kerap memutuskan aliran listrik pelanggannya yang tidak melunasi kewajiban.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Pemutusan aliran listrik berlaku untuk semua pihak, siapa saja yang tidak membayar tagihan maka petugas kami akan memutusnya,” kata Boateng kepada Reuters.
Sementara itu penyedia listrik swasta punya piutang di perusahaan listrik negara sebesar $1,6 miliar, menurut Elikplim Kwabla Apetogbor, pimpinan organisasi yang mewakili mereka. Juli tahun lalu mereka mengancam akan berhenti beroperasi apabila tagihan menggunung itu tidak dibayar.*