Pengaruh Cuaca Panas terhadap Tubuh Saat Berolahraga
Berolahraga saat cuaca panas memberikan tantangan yang berbeda bagi tubuh dibandingkan ketika kamu berolahraga saat suhu yang lebih sejuk. Tubuh harus bekerja lebih keras untuk menyesuaikan diri, dan ini bisa memengaruhi cara jantung, kulit, otot, serta sistem pendingin alami tubuh bekerja. Karena itu, penting sekali untuk memahami bagaimana cuaca panas memengaruhi kondisi fisikmu. Mulai dari risiko dehidrasi, penurunan daya tahan, hingga potensi gangguan panas yang lebih serius seperti heat stroke, semua itu perlu diantisipasi dengan langkah pencegahan yang tepat.
1. Kamu akan banyak berkeringat
Tubuh layaknya mesin yang selalu berusaha untuk menjaga suhu ideal. Saat terik, tubuh mengalihkan lebih banyak darah ke permukaan kulit agar panas bisa dikeluarkan. Untuk mendinginkan diri lebih jauh, kelenjar keringat pun bekerja, mengeluarkan cairan yang kemudian mendinginkan kulit saat menguap. Dalam jumlah wajar, berkeringat itu normal dan tidak berbahaya. Namun, jika keringat keluar terlalu banyak, tubuh bisa kehilangan cairan lebih cepat daripada yang kamu minum, hingga berisiko dehidrasi. Bahkan, keringat berlebihan terkadang jadi sinyal bahwa kamu mulai terancam penyakit terkait panas.
Itulah mengapa, ketika berolahraga di bawah terik matahari, minum air yang cukup sangat penting agar tubuh tidak kehabisan cairan. Karena keringat juga membawa garam keluar dari tubuh, sesekali meneguk minuman elektrolit bisa membantu mengembalikan keseimbangan air dan garam yang hilang.
2. Performa kamu menurun
Saat kamu berlari atau bersepeda ketika cuaca panas, tubuh kamu sebetulnya berusaha keras agar suhu tubuh tetap stabil. Saat itulah tenaga yang biasa kamu pakai buat berlari cepat atau bersepeda jauh, malah dipakai dulu untuk mendinginkan diri. Akibatnya, kecepatan melambat, napas terasa lebih berat, dan jarak tempuh pun tak sejauh biasanya. Tubuhmu secara alami menahan diri agar tidak kelelahan akibat panas yang berlebihan.
Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung merasa sudah mengeluarkan tenaga lebih besar dan waktu yang lebih lama dari kenyataannya. Ini bikin sesi latihan jadi lebih singkat dan intensitasnya menurun, padahal sebenarnya kamu masih bisa terus bergerak lebih lama.
3. Kamu mungkin tidak membakar sebanyak kalori seperti saat berolahraga saat suhu lebih dingin
Mungkin kamu berpikir berlari saat cuaca terik, kamu akan berkeringat lebih banyak, sehingga akan membantu menurunkan berat badan. Ketika lari saat cuaca terik, tubuh bekerja ekstra agar tidak kepanasan. Padahal, ketika berolahraga di tempat yang suhu udaranya lebih sejuk, tubuh bisa fokus membakar lebih banyak kalori. Beberapa penelitian justru menunjukkan, berolahraga saat cuaca dingin kadang lebih efektif untuk menurunkan berat badan, meski tidak semua studi sepakat.
Karena panas membuatmu cepat lelah, kamu mungkin berhenti lebih cepat atau menurunkan intensitas lebih awal daripada saat cuaca sejuk. Akibatnya, total kalori yang terbakar pun lebih sedikit daripada yang kamu kira. Sering kali sesaat setelah latihan kamu langsung cek timbangan dan melihat angka turun, lalu mengira itu lemak yang hilang. Faktanya, penurunan itu biasanya hanya berat air yang keluar melalui keringat. Begitu kamu minum lagi dan tubuh terhidrasi ulang, angka di timbangan pun akan kembali seperti semula.
4. Ada risiko dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan cairan. Berkeringat berlebihan, tidak mengonsumsi cukup cairan, dan aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi. Beberapa tanda dehidrasi yang memburuk dengan cepat meliputi: pusing, sakit kepala, kram otot, mual, kelelahan, kurang energi, detak jantung cepat, pernapasan cepat, dan pingsan.
Jika merasakan salah satu gejala ini, penting untuk:
– Berhenti berolahraga.
– Beristirahat di tempat teduh atau area yang lebih sejuk.
– Minum cairan.
– Cari pertolongan medis jika gejala tidak segera membaik.
5. Mungkin dapat membantu relaksasi
Berolahraga dalam suhu hangat sebetulnya dapat memberikan manfaat. Suhu hangat saat kamu bergerak, melakukan peregangan, bermeditasi, atau melakukan latihan pernapasan dapat meredakan ketegangan dan membantu merelaksasikan otot. Kadang-kadang, suhu hangat dapat membantu menenangkan diri, memberikan sensasi menenangkan dan nyaman sebelum tidur atau saat kamu ingin bersantai.
Tips Aman Berolahraga Saat Cuaca Terik
Kalau kamu memang mau tetap berolahraga saat cuaca panas, ikuti tips keselamatan berikut ini:
– Kenakan pakaian yang berbahan ringan dan sejuk.
– Gunakan tabir surya untuk melindungi area kulit yang terbuka dari sengatan matahari atau kerusakan akibat sinar matahari.
– Hidrasi dengan air, minuman elektrolit, minuman olahraga, atau jus.
– Ngemil makanan yang kandungan airnya tinggi, seperti buah-buahan.
– Istirahatlah di dalam ruangan atau cari tempat berteduh setiap 15–30 menit, atau kapan pun kamu mulai merasa terlalu panas.
– Cobalah pra pendinginan sebelum berolahraga, misalnya dengan minum minuman dingin atau menggunakan rompi pendingin.
– Hindari minuman panas atau kafein sebelum berolahraga saat cuaca terik.