InfoMalangRaya –
Pelek dan Ban Indonesia Tersohor di Pasar Mesir
Produk pelek dan ban asal Indonesia telah diterima di pasar Mesir sejak puluhan tahun silam.
Mesir merupakan pasar potensial penjualan ban dan pelek. Kedua produk tersebut telah puluhan tahun dipasarkan di Mesir dan memiliki pangsa pasar yang tidak sedikit. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Raufsaat saat melakukan kunjungan bisnis ke Ashrafco, salah satu pelaku usaha otomotif di Kairo, Mesir, pada akhir Agustus 2023.
“Produk pelek dan ban asal Indonesia telah puluhan tahun dipasarkan dan diterima oleh pasar Mesir. Ashrafco telah mengimpor produk pelek Indonesia sejak 1995 dari Bangun Sarana Alloy (BSA) dan Prima Alloy Stell Universal (PASU) dengan pangsa pasar sebesar 38 persen. Sedangkan, produk ban Indonesia telah diimpor sejak 2005. Di antaranya merek Accelera dari Elangperdana Tyre yang mendominasi pasar ban Mesir sekitar 15–20 persen,” jelas Dubes Lutfi.
Dalam kunjungannya, Dubes Lutfi yang didampingi Atase Perdagangan KBRI Kairo M Syahran Bhakti itu juga menyampaikan, demi memudahkan proses pembayaran kegiatan ekspor impor itu maka Western Union Egypt siap memfasilitasi. Nantinya, transfer dapat dilakukan dengan mata uang pound Mesir dan diterima di Indonesia dengan mata uang rupiah.
“Kami akan mengatur pertemuan lebih lanjut, antara pelaku usaha Mesir dengan pihak Western Union Egypt untuk membahas hal ini,” terangnya.
Total perdagangan Indonesia-Mesir pada periode Januari–Juni 2023 tercatat sebesar USD793,7 juta. Dari nilai itu, ekspor Indonesia ke Mesir sebesar USD682,4 juta. Sedangkan, impor Indonesia dari Mesir sebesar USD111,3 juta.
Target penjualan ban mobil buatan Indonesia per tahun di Mesir sebanyak 120 ribu senilai USD3,6 juta (sekitar Rp51 miliar). Sedangkan pelek USD2,5 juta (sekitar Rp35,62 miliar).
Ekspor ban mobil Indonesia ke Mesir berkontribusi pada devisa Indonesia sebesar USD12,46 juta (sekitar Rp177 miliar) pada Januari–Juni 2021. Ekspor ban kendaraan Indonesia sepanjang 2020 mencapai USD25,92 juta atau sekitar Rp369 miliar.
CEO Ashrafco Tire & Auto Service Khaled Hammad menambahkan, meski terdapat permasalahan kelangkaan dolar di pasar Mesir, hingga saat ini pihaknya tetap dapat lancar melakukan repeat order produk ban dan pelek dari Indonesia melalui dukungan perusahaan mitranya di Dubai, sebagai sistem pendukung dalam pembayaran barang impor.
“Pelek dan suku cadang kendaraan Indonesia termasuk produk yang diminati dan terus merambah di pasar Mesir. Pada September nanti akan dibuka showroom ke-10 di New Cairo dengan layanan penjualan secara daring dan layanan istimewa dari pintu ke pintu,” ungkap Khaled.
Dalam kunjungan bisnis itu, turut dibahas pula tindak lanjut Komite Perdagangan Bersama (Joint Trade Committee/JTC) Indonesia-Mesir yang diharapkan sesegera mungkin melakukan sidang putaran pertama dan akan membahas penjajakan kerja sama perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) Indonesia-Mesir, skema transaksi dagang imbal dagang, dan upaya bersama untuk saling melengkapi.
Menurut Atase Perdagangan Kairo M Syahran, kerangka kerja sama dagang Indonesia-Mesir tersebut diharapkan mencapai kesepakatan pada Persetujuan Kemitraan Ekonom Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) atau FTA antara Indonesia-Mesir.
“Sehingga, kendala tarif seperti tarif ban kendaraan yang mencapai 20 persen ditambah 14 persen PPN/VAT dapat ditiadakan dan menjadikan Mesir sebagai hublogistik produk Indonesia di Mesir dan negara sekitar,” pungkas Syahran.
Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari