Pengalaman Unik Ganindra Bimo di Stadion Gelora Bung Tomo
Di balik perayaan pembukaan Super League 2025-2026 yang berlangsung megah di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jumat (8/8/2025) malam lalu, terdapat kisah menarik dari para penonton. Di antara ribuan suporter yang menyanyikan lagu dengan penuh semangat, hadir seorang tokoh yang tak asing bagi publik, yaitu aktor dan presenter Ganindra Bimo.
Meskipun awalnya duduk di kursi VIP, ia memilih untuk turun dan berada di tengah-tengah para suporter serta di pinggir lapangan. Ia tampak larut dalam suasana stadion seperti seorang Bonek sejati. “Ini pengalaman pertama saya datang ke Gelora Bung Tomo. Sebelumnya saya pernah nonton di GBK beberapa kali, tapi yang ini rasanya beda,” ujarnya sambil tersenyum lebar.
Mengunjungi Legenda dan Berbincang dengan Bonek
Sebelum menyaksikan acara pembukaan kompetisi sepak bola Indonesia, Ganindra sempat mampir ke Stadion Gelora 10 November Tambaksari, yang merupakan kandang legendaris Persebaya. Selain itu, ia juga berkesempatan berbicara dengan sejumlah perwakilan Bonek di Warkop Pitulikur.
Ia mengungkapkan bahwa mereka sangat ramah dan hangat. Menurutnya, sepak bola selalu memiliki dinamika antara menang dan kalah. “Ini pengalaman baru buat saya. Pasti akan datang lagi ke laga-laga lainnya,” katanya.
Dari pertemuan tersebut, ia mengutip pesan dari Cak Conk, salah satu tokoh penting Bonek, bahwa “Sepak bola itu hiburan, bukan kuburan.” Menurut Ganindra, kalimat sederhana ini mencerminkan esensi sportivitas dan semangat sejati sepak bola.
Santai di Tribun, Lepas Status Selebriti
Pada malam itu, Ganindra menjadi saksi pembukaan kompetisi musim baru sekaligus menyaksikan laga panas antara Persebaya melawan PSIM Yogyakarta, klub promosi dari Liga 2 musim lalu yang didukung oleh ratusan pendukung fanatiknya.
Selama laga berlangsung selama 90 menit, ia menikmati setiap momen, mulai dari chant yang bergema, tepuk tangan kompak, hingga teriakan penuh emosi saat peluang tercipta. “Saya merasa tidak ada yang mengenal saya, jadi santai. Saya bisa teriak-teriak layaknya penonton biasa. Bukan jadi selebriti di lapangan, bukan juga selebriti yang lagi nonton bola,” ujarnya.
Baginya, menjadi penonton sepak bola murni, menyerap energi tribun, mengikuti chant, dan merasakan tensi pertandingan dapat memberi sensasi yang tidak tergantikan. “Saya menikmati setiap menit dan babaknya. Jadi happy banget,” tambahnya.
Adu Chant dan Momen Merinding
Salah satu hal yang paling dinikmati Ganindra adalah adu chant antara Bonek dan suporter PSIM yang hadir sebagai tamu. Meski Persebaya harus kalah 0-1, atmosfer stadion tetap menjadi pengalaman yang membekas di hatinya.
Puncak momen haru hadir saat ribuan Bonek menyanyikan anthem Song for Pride. Dengan lampu ponsel yang berkelap-kelip, suara mereka menggema sebelum dan sesudah laga. “Rasanya merinding. Orang-orang Surabaya mungkin punya kedekatan dengan klubnya karena lahir di sini. Kalau aku kan benar-benar penonton, itu saja aku merasa merinding. Menang kalah tetap merinding,” ujar pemenang Best Supporting Actor in Series Program, Genre Film Drama Serigala Terakhir 2, Content Asia Awards tahun 2023.
Misi 18 Klub dan 18 Jersey
Pengalaman ini membuatnya bertekad untuk melanjutkan petualangan menonton pertandingan Super League 2025-2026 di berbagai stadion di Indonesia walau sambil ngonten. Baginya, sepak bola bukan hanya soal hasil akhir, melainkan ruang untuk bersenang-senang, berbagi energi, dan menghargai perbedaan.
“Ingin nonton bola lagi, siapa tahu bisa nonton 18 klub, dan dapat 18 jersey,” ucap Ganindra sambil tertawa. “Awalnya di Surabaya ini pengen dapat jersey Bruno, tapi lagi kalah. Dia jago, poin bolanya bagus, entertaining banget. Musim lalu saya sudah lihat dia main,” pungkasnya.