Sebelum ini, PBNU mengajurkan ormas-ormas Islam memiliki kepedulian pada pengungsi Rohingya karena mereka tetangga Muslim yang sedang teraniaya
Oleh: Imam Nawawi
InfoMalangRaya.com | POLEMIK pengungsiRohingya menjadi pembahasan cukup serius di media sosial atau grup-grup WhatsApp.Untuk diketahui, sejak November 2023 telah ada 1.200 orang dari etnis Rohingya masuk ke Indonesia, melalui Aceh.
Terlebih dalam catatan lembaga analisis media sosial, Drone Emprit, sentimen negatif terhadap pengungsi Rohingya dalam periode 2 – 8 Desember 2023 meningkat, bukan sebuah hal yang natural.
Ismail Fahmi selaku pemilik Drone Emprit menerangkan bahwa klaster yang kontra terhadap pengungsi Rohingya sebenarnya lebih kecil daripada yang pro.
Namun, klaster kecil itu punya pengaruh signifikan dalam meningkatkan volume percakapan di X karena pengaruh akun-akun fanbase atau forum yang memiliki banyak pengikut. Pengirim dari narasi hoaks dan kebencian itu pun tidak menampakkan identitas alias ‘pesan antonim.’
“Karena pengikutnya banyak, otomatis akan menyebar dan teknik ini sudah umum dipakai… terbukti responnya sangat besar dan ketika diamplifikasi oleh para pendukungnya menjadi pembahasan nasional,” ujar Ismail Fahmi kepada BBC News Indonesia.
Fokus Bantuan
Terhadap pengungsi Rohingya, Presiden Jokowi telah mengatakan bahwa pemerintah akan menampung sementara dengan terus melakukan komunikasi dengan organisasi internasional.
Pj Gubernur Aceh, Achmad Muzaki pun menerangkan bahwa merujuk Perpres 126 Tahun 2016 pemerintah daerah berkewajiban menyiapkan lokasi penampungan bagi pengungsi yang bekerja sama dengan lembaga internasional, termasuk kelayakan, mulai kebersihan sanitasi, kesehatan dan juga rumah ibadah.
Dalam kata yang lain, secara regulatif, pemerintah Indonesia sudah tepat mengambil langkah menerima dan menyiapkan penampungan sementara, sembari terus berdiskusi dengan lembaga internasional yang berwenang.
Dan, jika merujuk Pembukaan UUD 1945, maka ini ruang dari pemerintah untuk menjalankan amanah konstitusi, utamanya dalam upaya ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Jadi, langkah paling dinanti sekarang dari pemerintah adalah segera menetapkan lokasi penampungan dan memberikan bantuan kehidupan yang semestinya kepada para pengungsi.
Secara kemanusiaan kita semua harus memperhatikan dengan seksama, bahwa jika tidak ada harapan ke Indonesia, untuk apa etnis Rohingya menantang laut untuk sampai ke Aceh.
Sekadar informasi, untuk sampai ke Indonesia, dalam hal ini Aceh, etnis Rohingya rela bertaruh nyawa menggunakan kapal kayu. Para etnis Rohingya memberanikan diri melintasi laut, melawan bahayanya ombak dan mungkin badai dari Myanmar ke Indonesia.
Jangan Putus Harapan Mereka
Seperti Ismail Fahmi tuturkan, pihak yang kontra pengungsi Rohingya tidaklah banyak. Namun mereka punya metode efektif untuk mengamplifikasi suara mereka.
Hal itu berarti memberikan kita sebuah pemahaman, bahwa dalam realitanya umat Islam Indonesia tidak mungkin menolak pengungsi Rohingya. Bahwa ada sebagian yang membenci, maka itu bisa kita timbang dalam konteks kausalitas, mengapa hal itu bisa terjadi.
Pertanyaannya apa yang menjadi kekuatan utama umat Islam Indonesia tidak akan menolak pengungsi Rohingya, tidak lain adalah hadits Nabi Muhammad ﷺ.
“Berkata padaku Abu Ziyad dari A’raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang memutuskan harapan orang yang mengharap kepadanya, maka Allah akan memutuskan harapan orang itu pada hari Kiamat dan dia sekali-sekali tidak akan masuk surga.” (HR. Ahmad).
Dengan demikian, pemerintah Indonesia dapat segera mengambil sikap. Selain segera menetapkan lokasi penampungan, libatkan umat Islam untuk membantu pengungsi Rohingya.
Sebelum ini, Ketua PBNU Ulil Abshar Abdala juga mengajurkan ormas-ormas Islam memiliki kepedulian kepada mereka. Apalagi menurutnya, soal Rohingya adalah soal ‘tetangga (saudara) sesama Muslim yang perlu bantuan’ karena mereka sedang terdesak dan dianiaya.
Lembaga filantropi juga akan terdepan menyambut “seruan” mulia ini. Bahkan Laznas BMH, di tengah derasnya kepercayaan umat untuk membantu Palestina, berharap tidak abai dalam membantu pengungsi Rohingya.
Terlebih sebagai mitra umat dan bangsa dalam kebaikan, Laznas BMH telah memiliki catatan relasi dengan pengungsi Rohingya sejak 2015 ketika pertama kali pengungsi Rohingya terdampar di Kota Langsa Aceh Timur. Jadi mari bersatu membantu mereka yang teraniaya.*
Kepala Humas BMH Pusat
Pengungsi Rohingya Masuk Aceh, Layakkah Diterima?
