Kota Malang, 6 Juli 2024 – Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat MM, menegaskan komitmennya dalam mengatasi masalah sanitasi air dengan memberikan bantuan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kepada 734 kepala keluarga (KK) di 13 kelurahan. Program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengendalian stunting dan pengentasan kemiskinan.
“Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan berbagai penyakit yang menghalangi produktivitas masyarakat. Saya ingin mendengar langsung bagaimana program sanitasi ini diterima, baik yang komunal maupun individu, agar kesadaran masyarakat juga meningkat,” ujar Wahyu di Gedung Islamic Center, Sabtu (6/7/2024).
Wahyu mengapresiasi pihak-pihak yang telah konsisten dalam mengelola sanitasi air di masyarakat. Menurutnya, program ini akan membantu Kota Malang, yang terus berkembang sebagai kota wisata dan pendidikan, untuk mengatasi tantangan sanitasi.
“Harapan kita tahun 2030, Kota Malang bebas dari masalah sanitasi air. Saat ini, 86 persen sanitasi air sudah terlayani dengan baik, sisanya masih perlu penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut, Wahyu menekankan pentingnya koordinasi dengan kecamatan agar bantuan IPAL dapat dimanfaatkan dengan tepat. Ia juga berharap program ini dapat memberikan pengalaman positif dalam pengelolaan sanitasi yang baik.
“Saat kita menuju Indonesia emas tahun 2045, mari kita mulai dengan rumah yang baik dan keluarga yang sehat. Semoga kualitas hidup masyarakat Kota Malang terus meningkat,” ujarnya.
Kepala Dinas PUPRPKP, Dandung Julhardjanto, menjelaskan bahwa alokasi dana sanitasi air untuk tahun 2024 mencapai Rp8,7 miliar, yang akan disalurkan ke 13 kelurahan. Kelurahan Bandungrejosari dan Kiduldalem akan mendapatkan IPAL komunal dengan kapasitas 70 sambungan rumah, sementara 11 kelurahan lainnya akan menerima IPAL individu untuk masing-masing 54 KK.
“Total bantuan sanitasi tahun 2024 ini mencapai 734 KK. Harapannya ke depan bantuan ini dapat ditingkatkan,” terang Dandung.
Salah satu penerima manfaat, Zaki, dari Kelurahan Kiduldalem, Klojen, menyatakan bahwa IPAL komunal memberikan manfaat besar dan mengubah kebiasaan masyarakat yang sebelumnya membuang limbah ke DAS Brantas.
“Semoga program ini terus diperbanyak dan dikembangkan karena banyak yang membutuhkan,” ujarnya.
Menanggapi berbagai aspirasi dari perwakilan kecamatan, Wahyu mengatakan bahwa mayoritas masyarakat merasakan manfaat dari program ini. Ia berjanji akan mengusahakan agar bantuan sanitasi tidak hanya berasal dari APBD, tetapi juga dari APBN dan CSR.
“Saya mendukung semua usulan ini. Silakan disampaikan secara tertulis kepada Lurah dan Camat masing-masing. Namun, saya tidak mungkin menyelesaikan semua karena masa jabatan saya akan berakhir,” pungkas mantan Sekda Kabupaten Malang ini.
Penulis: Rohman/ Irfan