PM Taliban: Warga Afghanistan yang Tinggal di Luar Negeri Bebas untuk Pulang

InfoMalangRaya.com– Perdana menteri pemerintahan Taliban Mohammad Hassan Akhund dalam pesan menyambut Hari Raya Idul Adha mengatakan bahwa orang-orang Afghanistan yang tinggal di luar negeri bisa pulang ke kampung halamannya dengan bebas.

Mereka yang melarikan diri ke luar negeri usai runtuhnya pemerintahan dukungan Barat, tidak akan disakiti atau ditangkap apabila mereka pulang kembali ke Afghanistan, kata Hassan Akhund, seperti dilansir Associated Press Sabtu (7/6/2026).

Pesan itu disampaikan beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani larangan berkunjung orang dari 12 negara, termasuk Afghanistan.

“Warga Afghanistan yang meninggalkan negara ini harus kembali ke tanah air mereka,” kata salah satu tokoh Taliban itu. “Tidak seorang pun akan menyakiti mereka,” imbuhnya, dalam pesan yang ditulis lewat platform X.

“Kembalilah ke tanah leluhur kalian dan hiduplah dalam suasana damai,” imbuhnya, dan menginstruksikan para pejabat untuk memberikan pelayanan yang baik bagi para pengungsi yang kembali dan memastikan mereka diberi tempat berlindung dan bantuan.

Dalam pesannya itu Hassan Akhund juga mengkritik media atas apa yang disebutnya sebagai “penilaian yang salah” tentang para pemimpin Taliban di Afghanistan beserta kebijakan-kebijakannya.

Menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dari Afghanistan pada Agustus 2021, kekuasaan pemerintahan Kabul kembali dipegang Taliban. Peralihan kekuasaan itu terjadi sangat cepat, dan menyulut eksodus besar-besaran orang Afghanistan yang pernah bekerja untuk kepentingan Amerika Serikat dan sekutunya. Rakyat biasa yang tidak suka dengan Taliban memilih hijrah ke negara-negara tetangga terutama Pakistan dan Iran.

Di antara mereka yang melarikan diri dari penguasa baru Taliban termasuk para mantan pejabat pemerintah Kabul dukungan Barat, para jurnalis, aktivis, serta mereka yang telah membantu Amerika Serikat dan negara sekutunya selama peperangan melawan Taliban.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *